Dewan Jaminan Sosial Nasional dan Kemenko PMK Apresiasi Terobosan Command Center BPJS Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - BPJS Kesehatan terus berupaya untuk mendukung fasilitas kesehatan dalam peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini dibuktikan melalui terobosan Command Center BPJS Kesehatan.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan, inovasi yang telah BPJS Kesehatan hadirkan di hadapan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Command Center BPJS Kesehatan, Selasa (18/1/2023). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memahami sistem informasi BPJS Kesehatan dan pendalaman sistem anti fraud.
“BPJS Kesehatan menghadirkan Sistem Manajemen Informasi Big Data dalam pengelolaan pelayanan JKN secara lengkap dan update melalui otomasi proses bisnis, pengembangan interoperabilitas sistem JKN dengan kementerian/lembaga, peningkatan IT maturity level dan kepastian ketersediaan sistem IT yang handal,” ujar Ghufron.
Ghufron mengatakan, keterbukaan informasi yang diamanahkan kepada BPJS Kesehatan berupa akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap fasilitas kesehatan yang terus dikembangkan. Menurutnya kehandalan Sistem IT akan berdampak langsung terhadap kualitas aplikasi yang digunakan dalam pelayanan kepesertaan, pelayanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan, sistem manajemen klaim, serta dalam manajemen utilisasi pelayanan kesehatan sekaligus pada mutu pelayanan sesuai kebutuhan peserta akan akses yang cepat atas informasi.
"Melalui Command Center ini terdapat sistem anti fraud yang digunakan untuk mendeteksi potensi kecurangan dalam pemanfaatan pelayanan JKN. Sistem ini menggunakan Business Intelligence System untuk memonitor dan evaluasi atas pelayanan JKN, serta mampu mendukung keputusan strategis manajemen dalam perbaikan pelayanan bagi peserta JKN," tutur Ghufron.
Aplikasi yang saat ini digunakan dalam kegiatan utilization review melalui olah data Business Intelligence antara lain DEFRADA (Deteksi Fraud dan Analisa Data Klaim), SIMPATIK (Dashboard Verifikasi Pasca Klaim) dan SEMUR (Standar Evaluasi Minimal Utilisasi Review).
Ketua DJSN Agus Suprapto mengatakan, saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari digitalisasi. Dengan kecanggihan Command Center BPJS Kesehatan ini menjadikan semua elemen di ekosistem JKN untuk terus maju mengikuti perkembangan digital yang ada.
"Semua hal tersebut untuk menghadirkan pelayanan yang optimal kepada peserta JKN. Kita tahu bahwa pelayanan JKN sekarang sudah semakin memuaskan dan hal ini perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi," kata Agus.
Hal senada juga diucapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK R. Nunung Nuryartono. Dirinya menyebutkan bahwa sistem perlindungan sosial pada sektor kesehatan harus terus berinovasi.
"Kemenko PMK akan selalu mendukung langkah BPJS Kesehatan untuk kemajuan jaminan sosial di bidang kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang akan menciptakan kualitas layanan yang semakin memuaskan bagi peserta," kata Nunung.
Dengan pemanfaatan teknologi informasi, BPJS Kesehatan senantiasa menghadirkan beragam inovasi dalam penyelenggaraan Program JKN. Dengan pelayanan yang optimal untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam rangka menciptakan Indonesia yang semakin sehat dengan layanan yang mudah, cepat, dan setara.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan, inovasi yang telah BPJS Kesehatan hadirkan di hadapan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Command Center BPJS Kesehatan, Selasa (18/1/2023). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memahami sistem informasi BPJS Kesehatan dan pendalaman sistem anti fraud.
“BPJS Kesehatan menghadirkan Sistem Manajemen Informasi Big Data dalam pengelolaan pelayanan JKN secara lengkap dan update melalui otomasi proses bisnis, pengembangan interoperabilitas sistem JKN dengan kementerian/lembaga, peningkatan IT maturity level dan kepastian ketersediaan sistem IT yang handal,” ujar Ghufron.
Ghufron mengatakan, keterbukaan informasi yang diamanahkan kepada BPJS Kesehatan berupa akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap fasilitas kesehatan yang terus dikembangkan. Menurutnya kehandalan Sistem IT akan berdampak langsung terhadap kualitas aplikasi yang digunakan dalam pelayanan kepesertaan, pelayanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan, sistem manajemen klaim, serta dalam manajemen utilisasi pelayanan kesehatan sekaligus pada mutu pelayanan sesuai kebutuhan peserta akan akses yang cepat atas informasi.
"Melalui Command Center ini terdapat sistem anti fraud yang digunakan untuk mendeteksi potensi kecurangan dalam pemanfaatan pelayanan JKN. Sistem ini menggunakan Business Intelligence System untuk memonitor dan evaluasi atas pelayanan JKN, serta mampu mendukung keputusan strategis manajemen dalam perbaikan pelayanan bagi peserta JKN," tutur Ghufron.
Aplikasi yang saat ini digunakan dalam kegiatan utilization review melalui olah data Business Intelligence antara lain DEFRADA (Deteksi Fraud dan Analisa Data Klaim), SIMPATIK (Dashboard Verifikasi Pasca Klaim) dan SEMUR (Standar Evaluasi Minimal Utilisasi Review).
Ketua DJSN Agus Suprapto mengatakan, saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari digitalisasi. Dengan kecanggihan Command Center BPJS Kesehatan ini menjadikan semua elemen di ekosistem JKN untuk terus maju mengikuti perkembangan digital yang ada.
"Semua hal tersebut untuk menghadirkan pelayanan yang optimal kepada peserta JKN. Kita tahu bahwa pelayanan JKN sekarang sudah semakin memuaskan dan hal ini perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi," kata Agus.
Hal senada juga diucapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK R. Nunung Nuryartono. Dirinya menyebutkan bahwa sistem perlindungan sosial pada sektor kesehatan harus terus berinovasi.
"Kemenko PMK akan selalu mendukung langkah BPJS Kesehatan untuk kemajuan jaminan sosial di bidang kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang akan menciptakan kualitas layanan yang semakin memuaskan bagi peserta," kata Nunung.
Dengan pemanfaatan teknologi informasi, BPJS Kesehatan senantiasa menghadirkan beragam inovasi dalam penyelenggaraan Program JKN. Dengan pelayanan yang optimal untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam rangka menciptakan Indonesia yang semakin sehat dengan layanan yang mudah, cepat, dan setara.
(ars)