Menjaga Ekonomi di 2024, Menko Airlangga Ingin Lanjutan Capaian Extraordinary

Sabtu, 20 Januari 2024 - 09:16 WIB
loading...
Menjaga Ekonomi di 2024,...
Menko Airlangga Hartarto berharap, kinerja impresif Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian sepanjang 2023 harus terus dijaga di tahun baru 2024. Foto/Dok
A A A
BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atau Menko Airlangga Hartarto berharap, kinerja impresif Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian sepanjang 2023 harus terus dijaga. Hal itu untuk mendorong keberlanjutan keseluruhan upaya peningkatan ketahanan perekonomian nasional di tahun-tahun mendatang.

“Kita sudah jalan 4 tahun dan capaiannya luar biasa, ini adalah tahun terakhir kita, maka kita berharap bahwa capaian yang sudah kita sampaikan atau yang saya bisa katakan extraordinary dilanjutkan, karena extraordinary bukan hanya kata saya tapi dunia juga mengapresiasi Indonesia,” kata Airlangga saat memimpin kegiatan Leaders’ Offsite Meeting jajaran Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian pada 18 – 19 Januari 2024 di Kota Bandung.



Kegiatan itu untuk mengevaluasi capaian kinerja 2023 dan sekaligus mempersiapkan kinerja terbaik di 2024 melalui berbagai inisiatif strategis dan program prioritas. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pejabat Eselon I dan II Kemenko Perekonomian juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kinerja dan Piagam Risiko 2024.

Menutup 2023, kondisi perekonomian nasional mampu menunjukkan ketangguhan dengan mencatatkan pertumbuhan pada Q3-2023 sebesar 4,94% (yoy) atau 5,05% (ctc). Kualitas pertumbuhan juga diiringi dengan level inflasi nasional yang terjaga pada kisaran sasaran 3,0±1%, dan bahkan realisasi inflasi pada Desember 2023 sebesar 2,61% (yoy) telah menjadi yang terendah sejak 2000 di luar periode pandemi pada 2020 dan 2021.



Airlangga pun mengulas kembali sejumlah capaian kinerja impresif Kemenko Perekonomian di 2023. Terkait dengan kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), penyaluran KUR pada 2023 mampu direalisasikan hingga Rp260,09 triliun.

Pemerintah untuk 2024 telah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp280 triliun dan akan terus berupaya mendorong realisasi penyaluran KUR Alsintan. Selanjutnya, Neraca Perdagangan Indonesia pada 2023 juga mengalami surplus mencapai USD36,93 miliar, yang sekaligus merupakan capaian surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Airlangga mengatakan, bahwa ke depan perlu adanya upaya untuk mempersiapkan produk-produk baru, seperti halnya mendorong industri semi konduktor untuk menjadi salah satu industri unggulan. Pembukaan akses pasar baru juga perlu dilakukan untuk mendorong kinerja ekspor agar lebih optimal.

Pemerintah saat ini terus berupaya mendorong percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia - European Union Comprehensive Partnership Agreement (IU-CEPA) dan tengah mengkaji keikutsertaan pada Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) untuk memberikan akses pasar yang lebih baik di kawasan Amerika Latin.

Adapun mengenai pembangungan infrastruktur, pemerintah akan terus mendorong penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional, salah satunya yakni pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut di sepanjang pesisir pantai Pulau Jawa. Pembangunan diharapkan tidak lagi dalam bentuk fase per fase melainkan dilakukan dengan lebih masif dan dapat dikerjakan melalui skema Public Private Partnership.

Sedangkan upaya pengembangan kompetensi SDM, pemerintah kembali akan melanjutkan Program Kartu Prakerja dengan pipeline job availability & demand yang terintegrasi dengan sistem. Selain itu, akan dilakukan penyempurnaan LPDP yang tidak hanya untuk biaya pendidikan, namun juga pelatihan dan dana abadi tourism sehingga mampu menyasar lebih banyak masyarakat menengah ke bawah agar mampu naik kelas.

Airlangga mengungkapkan tantangan ketidakpastian global masih menyelimuti kondisi saat ini. Pemerintah perlu mendorong daya beli dalam negeri, salah satunya dengan menjaga tingkat inflasi melalui mekanisme koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengontrol harga komoditas dan menjaga tingkat inflasi secara berkala.

Upaya menjaga stabilitas harga dan stok pangan bagi masyarakat tersebut juga dipersiapkan pemerintah dalam rangka menjelang bulan Ramadhan dan perayaan Idulfitri.

“Dengan berbagai hal tersebut, kita melihat bahwa target capaian Bapak Presiden Joko Widodo untuk mencapai pendapatan per kapita kita diakhir tahun 2024 sebesar USD5.500, mempertahankan di upper middle income country, kami optimis ini akan tercapai,” pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)