Revolusi Industri 4.0 Akan Jadikan RI Kekuatan Ekonomi Dunia

Senin, 07 Mei 2018 - 21:16 WIB
Revolusi Industri 4.0 Akan Jadikan RI Kekuatan Ekonomi Dunia
Revolusi Industri 4.0 Akan Jadikan RI Kekuatan Ekonomi Dunia
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo optimistis keberhasilan mendayagunakan Revolusi Industri 4.0 akan membuat Indonesia menjadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2030.

Untuk mencapai target itu, Bamsoet panggilan akrab politisi Golkar ini mengingatkan roadmap Making Indonesia 4.0 sebagai strategi Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0 harus dijalankan sungguh-sungguh dan konsisten.

"Jika kita konsisten menjalankan road map Making Indonesia 4.0, maka masa depan bangsa kita akan jauh lebih baik. Pertumbuhan ekonomi bisa melesat dari 5% ke 6-7%, akan terbuka sekitar 10 juta lapangan pekerjaan baru dan 25% lebih kontribusi manufaktur terhadap PDB," ujarnya saat Diskusi Nasional Revolusi Industri 4.0 bertajuk "Tantangan Masa Depan Pekerja" yang digelar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Bamsoet mengatakan, Revolusi Industri 4.0 merupakan keniscayaan. Menurutnya, suka tidak suka, bangsa Indonesia sudah berada didalamnya. Ia menjelaskan, dampak dari kemajuan teknologi informasi, khususnya digitalisasi dan robotisasi, revolusi industri akan terus mengubah berbagai kebiasaan orang-orang dalam menjalani kehidupannya.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan, setidaknya ada empat langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Pertama, mendorong kemampuan tenaga kerja Indonesia dalam mengintegrasikan komputerisasi dan internet. Kedua, mendorong UMKM memanfaatkan teknologi digital.

Sementara langkah ketiga, mendorong industri nasional memanfaatkan big data. Langkah terakhir yaitu mengembangkan platform perdagangan online atau start up untuk menumbuhkan wirausaha berbagai Informasi Teknologi.

"Revolusi Industri 4.0 juga menuntut lahirnya smart labour yang beradaptasi dengan smart technologies. Kehadiran teknologi tinggi di era Revolusi Industri ke-4 bukanlah ancaman, karena tetap menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar," ujar Bamsoet.

Lebih lanjut Bambang mengajak SOKSI dan segenap elemen bangsa mendukung langkah Presiden yang telah meresmikan pencanangan Making Indonesia 4.0. Terlebih, kata dia, ide awalnya datang dari Menteri Perindustrian yang notabene Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Indonesia sendiri merupakan negara ketiga di Asia, setelah India dan Thailand, yang menyiapkan diri memasuki Revolusi Industri 4.0.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5095 seconds (0.1#10.140)