Peringkat Kredit Diturunkan Moody's, Menteri Keuangan Israel Ngamuk-ngamuk

Selasa, 13 Februari 2024 - 08:54 WIB
loading...
Peringkat Kredit Diturunkan Moodys, Menteri Keuangan Israel Ngamuk-ngamuk
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. FOTO/AP News
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengecam keputusan lembaga pemeringkat keuangan Moody's untuk menurunkan peringkat kredit negara itu dengan mengatakan bahwa pengumuman tersebut merupakan manifesto politik yang tidak mencakup klaim ekonomi yang serius.

Mengutip AP News, Moody's telah menurunkan peringkat utang Israel memperingatkan perang yang sedang berlangsung di Gaza dan kemungkinan perang di utara dengan Hizbullah dapat berdampak buruk pada ekonomi Israel.

Ini adalah pertama kalinya Moody's menurunkan peringkat kredit Israel, yang digunakan oleh para investor untuk mengukur tingkat risiko berinvestasi pada entitas atau pemerintah global. Moody's menurunkan peringkat Israel dari A1 ke A2 dan mengatakan bahwa prospek ekonomi negara itu negatif. Sementara, peringkat A2 tetap memiliki risiko yang relatif rendah.



Bezalel Smotrich marah-marah menolak keputusan tersebut. Pengumuman tersebut mencerminkan kurangnya kepercayaan pada keamanan dan kekuatan nasional Israel dan kurangnya kepercayaan pada kebenaran jalan Israel dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Bezalel menolak laporan Moody's. Laporan tersebut mencerminkan kurangnya kepercayaan pada keamanan dan kekuatan nasional Israel, dan juga kurangnya kepercayaan pada kebenaran jalan Israel dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Perekonomian Israel bangkit kembali setelah perang sebelumnya dengan Hamas, tetapi perang saat ini jauh lebih lama daripada perang sebelumnya. Perang ini mencakup pengeluaran militer yang sangat besar serta pemanggilan besar-besaran para tentara cadangan, yang membebani perekonomian dengan mengeluarkan mereka dari angkatan kerja.

Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron menanggapi pengumuman Moody's mengatakan, ekonomi Israel tangguh dan telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada bulan November sebulan setelah perang pecah.



Bahkan sebelum itu, Israel sebuah dinamo wirausaha dengan ekonomi yang menyaingi negara-negara di Eropa Barat sedang mengalami kesulitan. Kekhawatiran mengenai pemerintahan Israel, kenaikan inflasi dan perlambatan investasi teknologi di seluruh dunia tahun lalu juga membebani perekonomian.

Pundi-pundi keuangannya yang pernah membengkak karena investasi teknologi juga terpukul oleh usulan perombakan peradilan yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang berusaha untuk melemahkan kekuatan pengadilan di negara ini. Moody's telah menyuarakan kekhawatiran rencana tersebut dapat melemahkan iklim investasi Israel.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)