Data BPS, Produksi Industri Manufaktur Menanjak di Triwulan II/2018
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produksi industri manufaktur besar maupun sedang menunjukkan peningkatan pada triwulan II-2018. Tercatat produksi industri manufaktur besar dan sedang naik sebesar 4,36% (y-on-y) terhadap triwulan II-2017.
"Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, yaitu naik 27,73%. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, yaitu turun 11,37%," seperti disampaikan Kepala BPS Suhariyanto.
Sementara secara (q-to-q), pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II-2018 juga meningkat mencapai 1,49% dibandingkan triwulan I-2018. Sektor industri yang memperlihatkan tren positif yakni industri pengolahan tembakau, yaitu naik 10,31%.
Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar yakni industri barang galian bukan logam dengan penurunan sebesar 8,47%. Pada tingkat provinsi, Aceh mencetak lompatan 30,07% ketika di sisi lain Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami penurunan 22,85%.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada periode triwulan II-2018 juga naik sebesar 4,93% (y-on-y) terhadap triwulan II-2017. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, naik 25,55%.
Di sisi lain industri yang mengalami penurunan pertumbuhan produksi terbesar adalah industri pengolahan tembakau, turun 57,28%. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II-2018 naik sebesar 1,34 persen (q-to-q) terhadap triwulan I-2018. Industri yang mengalami kenaikan yakni industri pakaian jadi, naik 6,90%.
"Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, yaitu naik 27,73%. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, yaitu turun 11,37%," seperti disampaikan Kepala BPS Suhariyanto.
Sementara secara (q-to-q), pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II-2018 juga meningkat mencapai 1,49% dibandingkan triwulan I-2018. Sektor industri yang memperlihatkan tren positif yakni industri pengolahan tembakau, yaitu naik 10,31%.
Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar yakni industri barang galian bukan logam dengan penurunan sebesar 8,47%. Pada tingkat provinsi, Aceh mencetak lompatan 30,07% ketika di sisi lain Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami penurunan 22,85%.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada periode triwulan II-2018 juga naik sebesar 4,93% (y-on-y) terhadap triwulan II-2017. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, naik 25,55%.
Di sisi lain industri yang mengalami penurunan pertumbuhan produksi terbesar adalah industri pengolahan tembakau, turun 57,28%. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II-2018 naik sebesar 1,34 persen (q-to-q) terhadap triwulan I-2018. Industri yang mengalami kenaikan yakni industri pakaian jadi, naik 6,90%.
(akr)