Atasi Krisis Keuangan, Presiden Venezuela Naikkan Harga BBM Subsidi

Selasa, 04 September 2018 - 15:43 WIB
Atasi Krisis Keuangan, Presiden Venezuela Naikkan Harga BBM Subsidi
Atasi Krisis Keuangan, Presiden Venezuela Naikkan Harga BBM Subsidi
A A A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan siap menaikkan harga bahan bakar subsidi pada Oktober mendatang. Melansir Reuters, Selasa (4/9/2018), Maduro menjelaskan kebijakan ini untuk menopang pundi-pundi keuangan negara akibat hiperinflasi yang membuat nilai mata uang bolivar runtuh. Di pasar spot hari ini, USD1 setara dengan 80.646 bolivar.

Meskipun krisis, harga bahan bakar subsidi yang selama ini ditetapkan Pemerintah Venezuela sangat rendah, yaitu USD1 untuk 400.000 galon bahan bakar. Rendahnya harga bahan bakar di saat krisis mata uang, kerap disalahgunakan dengan maraknya penyelundupan demi meraih untung besar.

Untuk mengatasi penyelundupan, Maduro mengatakan pemerintah akan meluncurkan sistem pembayaran baru dengan menggunakan kartu indentitas. Hal ini untuk membatasi penyelundupan yang terjadi di perbatasan. Setelah sistem ini diberlakukan, pemerintah selanjutnya menaikkan harga bahan bakar sesuai dengan tingkat internasional.

"Selama September, kami akan menetapkan sistem subsidi. Dan pada Oktober, kami akan menetapkan harga bensin pada harga internasional," katanya dalam siaran televisi.

Rencana kenaikan harga BBM ini merupakan yang pertama kalinya dalam waktu 20 tahun. Kenaikan harga bahan bakar merupakan isu sensitif di negara penghasil minyak ini. Karena kenaikan harga bensin, negara ini pernah dilanda kerusuhan pada tahun 1989.

Namun kenaikan harga bensin ini tidak punya pilihan lain. Selama ini, pemerintah telah mempertahankan harga yang rendah. Dan inflasi di Venezuela terus meningkat, bahkan menurut Dana Moneter Internasional (IMF), inflasi di Venezuela pada tahun ini akan mencapai 1 juta persen!

Selama masa harga bensin rendah, banyak sopir yang membayar bahan bakar dalam bentuk recehan. Mereka lalu memberikan jatah lebih kepada pekerja stasiun pengisian bahan bakar sebagai tip.

Para ahli mengatakan krisis ekonomi di Venezuela telah menyebabkan kekurangan pangan dan memicu kelaparan, sehingga mendorong warga Venezuela mengungsi ke negara tetangga. Di sisi lain, harga bensin murah selama ini membuat Venezuela tekor USD5 miliar per tahun atau setara Rp74,60 triliun (kurs Rp14.921 per USD).

Namun, bila Pemerintah Venezuela menaikkan harga, para kritikus mempertanyakan bagaimana rakyat Venezuela yang gajinya telah hancur akibat inflasi yang tidak terkendali, dapat membayar harga bahan bakar yang sama dengan yang dibayar para pengemudi di Amerika Serikat.

Maduro menjawab kritikan ini dengan mengatakan, harga BBM yang dinaikkan tersebut akan digunakan untuk menyalurkan makanan dan layanan kesehatan kepada masyarakat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5704 seconds (0.1#10.140)