Menperin: Peluncuran Go-Viet Bukti Keunggulan Unicorn Lokal

Kamis, 13 September 2018 - 14:34 WIB
Menperin: Peluncuran Go-Viet Bukti Keunggulan Unicorn Lokal
Menperin: Peluncuran Go-Viet Bukti Keunggulan Unicorn Lokal
A A A
JAKARTA - Penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi Go-Jek sukses melebarkan sayapnya ke Vietnam dengan meluncurkan Go-Viet. Grand launching Go-Viet bahkan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan kunjungan ke Vietnam untuk membicarakan upaya peningkatan kerja sama pengembangan ekonomi kreatif dan digital di kawasan ASEAN.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengapresiasi langkah bisnis Go-Jek. Peluncuran Go-Viet yang merupakan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi di Vietnam itu menurutnya menunjukkan bahwa startup dari Indonesia bukan jago kandang.

"Peluncuran Go-Viet menunjukkan bahwa startup dari Indonesia juga mampu berekspansi ke negara lainnya," ujar Menperin dalam siaran pers, Kamis (13/9/2018).

Karena itu, kata Menperin, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus aktif menumbuhkan pelaku usaha rintisan digital (startup) di Indonesia. Upaya ini merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan target penciptaan wirausaha industri baru sebanyak 20.000 orang pada tahun 2019.

Kemenperin antara lain menyelenggarakan Making Indonesia 4.0 Startup sebagai sebuah kompetisi inovasi teknologi yang diharapkan mendukung peningkatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) nasional. Agenda ini berlangsung hingga November 2018, dengan berbagai pelaksanaan kegiatan seperti Workshop Cloud Computing yang diikuti sebanyak 100 peserta.

"Program ini juga bertujuan untuk membangun ekosistem inovasi, sehingga sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0. Kami meyakini generasi milenial Indonesia memiliki banyak potensi di bidang startup," tutur Airlangga.

Menperin menegaskan, pihaknya semakin rajin meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mendukung pengembangan industri nasional. Sebab, SDM terampil menjadi salah satu kunci penerapan ekonomi digital secara inklusif.

Di tengah tren ekonomi digital yang berkembang pesat, pelaku IKM nasional didorong pula untuk memasarkan produknya melalui perdagangan online. Oleh karena itu, Kemenperin menyiapkan platform digital melalui e-Smart IKM. Hingga saat ini, program workshop e-Smart IKM ini telah diikuti lebih dari 4.000 IKM dari 22 provinsi.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4937 seconds (0.1#10.140)