Bakal Lanjutkan Tren Pelemahan, IHSG Diprediksi Bergerak di Kisaran 7.270-7.400
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah pada sepanjang perdagangan dengan pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.270 – 7.400.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan sebelumnya, berakhir dengan pelemahan tipis, namun IHSG masih belum memberikan indikasi yang bagus. Karena secara teknikal candlestick IHSG semakin menurun di bawah MA5.
"Untuk nilai transaksi bisa dikatakan masih dalam batas aman karena berada pada range rata-rata per hari yaitu 8 – 10T, yang mana tidak mengindikasikan kepanikan bahkan di saat adanya sentimen geopolitik seperti aksi demonstrasi terhadap hasil KPU," tulis William dalam analisisnya, Kamis (21/3/2024).
Menurut William, pasar juga nampak tidak merespons sentimen suku bunga BI yang tetap pada 6%. Secara analisis teknikal, posisi candlestick IHSG nampak masih memperlihatkan kondisi jenuh.
"Walaupun sempat beberapa kali mencoba menguat, namun IHSG tidak mampu mencapai highest level (harian) yang mampu dipertahankan hingga akhir perdagangan, dan selalu berada di bawah MA5 dalam 3 candle terakhir," jelas William.
Ini mengindikasikan bahwa tekanan jual semakin besar dan terjadi pada saham-saham movers IHSG. Sedangkan untuk sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan saat ini.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -5.6 poin (-0.08%) menuju 7331,12 pada perdagangan hari Rabu 20 Maret 2024. Ada sebanyak 213 saham menguat, 296 saham menurun, dan 261 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 10.3T (all market).
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
ADRO, buy, support 2590, resistance 2850.
Pergerakan harga membentuk pola symmetrical triangle dengan neckline pada 2660.
BBRI, buy, support 5900, resistance 6350.
Fase jenuh jual setelah ex date dividend, membentuk demand zone pada area 5950 – 6100.
DSNG, buy, support 650, resistance 725.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan sebelumnya, berakhir dengan pelemahan tipis, namun IHSG masih belum memberikan indikasi yang bagus. Karena secara teknikal candlestick IHSG semakin menurun di bawah MA5.
"Untuk nilai transaksi bisa dikatakan masih dalam batas aman karena berada pada range rata-rata per hari yaitu 8 – 10T, yang mana tidak mengindikasikan kepanikan bahkan di saat adanya sentimen geopolitik seperti aksi demonstrasi terhadap hasil KPU," tulis William dalam analisisnya, Kamis (21/3/2024).
Menurut William, pasar juga nampak tidak merespons sentimen suku bunga BI yang tetap pada 6%. Secara analisis teknikal, posisi candlestick IHSG nampak masih memperlihatkan kondisi jenuh.
"Walaupun sempat beberapa kali mencoba menguat, namun IHSG tidak mampu mencapai highest level (harian) yang mampu dipertahankan hingga akhir perdagangan, dan selalu berada di bawah MA5 dalam 3 candle terakhir," jelas William.
Ini mengindikasikan bahwa tekanan jual semakin besar dan terjadi pada saham-saham movers IHSG. Sedangkan untuk sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan saat ini.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -5.6 poin (-0.08%) menuju 7331,12 pada perdagangan hari Rabu 20 Maret 2024. Ada sebanyak 213 saham menguat, 296 saham menurun, dan 261 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 10.3T (all market).
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal
NISP, buy, support 1390, posisi harga all time high dalam 1 tahun terakhir.Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
ADRO, buy, support 2590, resistance 2850.
Pergerakan harga membentuk pola symmetrical triangle dengan neckline pada 2660.
BBRI, buy, support 5900, resistance 6350.
Fase jenuh jual setelah ex date dividend, membentuk demand zone pada area 5950 – 6100.
DSNG, buy, support 650, resistance 725.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
(akr)