Harga Minyak Mentah Dunia Dekati Rekor Tertinggi, Brent Tembus USD91,14 per Barel

Jum'at, 05 April 2024 - 13:23 WIB
loading...
Harga Minyak Mentah...
Harga minyak dunia memperpanjang tren kenaikan pada perdagangan, Jumat (5/4/2024) menuju pekan kedua secara beruntun, ditopang oleh ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga minyak dunia memperpanjang tren kenaikan pada perdagangan, Jumat (5/4/2024) menuju pekan kedua secara beruntun, ditopang oleh ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah. Sentimen lain datang dari kekhawatiran atas pengetatan pasokan, dan optimisme tentang pertumbuhan permintaan bahan bakar global seiring membaiknya ekonomi.



Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent pada hari ini naik 49 sen atau 0,5% menjadi USD91,14 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di posisi USD86,96 per barel, dimana tercatat naik 37 sen yang setara 0,4%.

Kedua tolok ukur harga minyak dunia itu menetap di level tertinggi sejak Oktober pada hari Kamis.

"Harga minyak terlihat akan naik terus dalam jangka pendek dengan latar belakang ekonomi yang lebih positif bergabung dengan ketatnya pasokan yang sedang berlangsung dan meningkatnya risiko geopolitik," kata analis ANZ Daniel Hynes dan Soni Kumari dalam sebuah catatan.

Pihak bank menaikkan target harga 3 bulan untuk Brent menjadi USD95 per barel.

Brent dan WTI terpantau mencatat kenaikan lebih dari 4% minggu ini, naik untuk minggu kedua berturut-turut, setelah produsen OPEC terbesar ketiga Iran bersumpah membalas dendam terhadap Israel atas serangan yang menewaskan petinggi militer Iran.

Sementara itu Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kompleks kedutaan Iran di Suriah pada hari Senin.

Di sisi lain serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang di Rusia mungkin telah mengganggu lebih dari 15% kapasitas Rusia, kata seorang pejabat NATO pada hari Kamis. Dimana serangan tersebut menjadi pukulan telak bagi produksi bahan bakar di Rusia.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau dikenal sebagai OPEC +, minggu ini mempertahankan kebijakan pasokan minyak mereka tidak berubah. Selain itu menekankan beberapa negara untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengurangan produksi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2390 seconds (0.1#10.140)