Konflik Iran-Israel Bisa Bikin Krisis 1998 Terulang, Ini Pemicunya
loading...
A
A
A
Baca Juga: Bukti Nyata, Ekonomi Rusia Tetap Tangguh Meski Dihujani Sanksi Barat
Di sisi moneter, efek perang Iran-Israel menimbulkan dorongan inflasi karena naiknya harga energi sehingga tekanan daya beli masyarakat bisa semakin besar. Rantai pasok global yang terganggu membuat produsen harus mencari bahan baku dari tempat lain, tentu biaya produksi yang naik akan diteruskan ke konsumen.
Selain itu, kebijakan suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama atau lebih tinggi lebih lama, bahkan ada risiko suku bunga semakin menguat.
“Kebijakan Bank Indonesia, tekanan terhadap inflasi ini besar. Dan apabila ada masalah pada moneter dan BI jebol itu 1997 lagi ya (mengulang krisis). Kalau ini Rp 18.000- Rp19.000 (penguatan USD terhadap Rupiah) itu Jokowi bisa jatuh ya, jangan main-main walaupun tinggal beberapa bulan,” tuturnya.
Karena itu BI ini harus menjaga betul-betul inflasi ini. Kebijakan yang ketiga dan penting adalah fiskal, fiskal ini adalah instrumen yang langsung bisa dipakai. Dari ribuan triliun ini bisa dipakai, gak bokeh jor-joran seperti yang sekarang dilakukan,” jelas Didik.
Di sisi moneter, efek perang Iran-Israel menimbulkan dorongan inflasi karena naiknya harga energi sehingga tekanan daya beli masyarakat bisa semakin besar. Rantai pasok global yang terganggu membuat produsen harus mencari bahan baku dari tempat lain, tentu biaya produksi yang naik akan diteruskan ke konsumen.
Selain itu, kebijakan suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama atau lebih tinggi lebih lama, bahkan ada risiko suku bunga semakin menguat.
“Kebijakan Bank Indonesia, tekanan terhadap inflasi ini besar. Dan apabila ada masalah pada moneter dan BI jebol itu 1997 lagi ya (mengulang krisis). Kalau ini Rp 18.000- Rp19.000 (penguatan USD terhadap Rupiah) itu Jokowi bisa jatuh ya, jangan main-main walaupun tinggal beberapa bulan,” tuturnya.
Karena itu BI ini harus menjaga betul-betul inflasi ini. Kebijakan yang ketiga dan penting adalah fiskal, fiskal ini adalah instrumen yang langsung bisa dipakai. Dari ribuan triliun ini bisa dipakai, gak bokeh jor-joran seperti yang sekarang dilakukan,” jelas Didik.
(nng)