Sampai 2026, Pertamina Komitmen Investasi USD90 Miliar Bangun Infrastruktur Migas

Selasa, 18 Agustus 2020 - 13:45 WIB
loading...
Sampai 2026, Pertamina...
Pertamina berkomitmen menggenjot investasi hingga 2026 mendatang. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Di usia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ke-75, PT. Pertamina (Persero) terus berkomitmen menerapkan nilai utama BUMN yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK). Sebagai bukti, Pertamina terus menerapkan investasi berkelanjutan.

Hingga tahun 2026, Pertamina mengalokasikan investasi USD 90 miliar untuk memastikan peningkatan produksi hulu migas, kapasitas dan kapabilitas kilang serta pembangunan infrastruktur migas lainnya. Dalam pelaksanaan investasi tersebut, Pertamina menekankan pentingnya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi demi mendukung pengembangan industri nasional. Hal inilah yang menjadikan TKDN dalam proyek Pertamina dalam 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

"Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17% dan naik menjadi 43,16% pada tahun 2019. Sementara sesuai prognosa triwulan 1 2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20%," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.



Menurut Nicke, mendayagunakan sumber daya domestik telah memberi peluang penyerapan tenaga kerja yang sangat besar di berbagai sektor. Tercatat sebanyak 1,2 juta tenaga kerja telah terserap dalam pengembangan B30 dan akan semakin meningkat sejalan dengan pengembangan green energy berbahan baku minyak nabati dalam negeri. Pada megaproyek kilang Pertamina yang memiliki TKDN rata-rata di atas 30 persen, menyerap sekitar 170 ribu tenaga kerja serta memberikan multiplier effect hingga sekitar 3 juta tenaga kerja.

Dalam rangka HUT RI ini, Pertamina juga menggelar konser musik online bertajuk Berbagi Berkah HUT RI ke-75 di aplikasi Mypertamina pada Jumat malam pekan ini.
Pertamina juga komimen kuat untuk membangun New Pertamina Clean, Pertamina Bersih yang penuh integritas. Komitmen itu secara tegas tercatat dalam Piagam New Pertamina Clean yang ditandatangani oleh seluruh Dewan Direksi dan Komisaris Pertamina, sejalan dengan implementasi ISO 37001: 2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan di perusahaan.

Tata nilai Clean Pertamina, yaitu mengelola perusahaan secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, serta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik. Ditegaskan Nicke, Pertamina juga terus melayani kebutuhan energi di seluruh penjuru negeri, bahkan hingga wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3T). Adapun komitmen tersebut dipegang teguh Pertamina demi mewujudkan distribusi energi yang berkeadilan. Hingga tahun 2019, Pertamina telah membangun 161 titik BBM Satu Harga dan ditargetkan bertambah 83 titik pada tahun 2020. Program BBM Satu Harga telah mendorong produktifitas masyarakat di wilayah 3T, biaya distribusi yang turun serta mendorong harga kebutuhan pokok menjadi lebih terjangkau.

Pada saat yang sama, Pertamina telah membangun dan siap mengoperasikan 500 unit Pertashop di 23 provinsi dan ditargetkan hingga akhir tahun berjumlah 4.308 unit di 2.376 kecamatan di seluruh Indonesia. "Pelayanan Pertamina akan terus ditingkatkan sehingga semakin dekat dengan masyarakat desa," ujar Nicke.

Dalam konteks pengolahan energi, Pertamina tengah menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR untuk meningkatkan kapasitas kilang dari 1 juta barel menjadi 1,8 juta barel. Harapannya, seluruh kebutuhan BBM dalam negeri nantinya akan disuplai oleh kilang sendiri, tanpa ketergantungan impor. Pembangunan infrasruktur distribusi energi juga terus ditingkatkan untuk mengamankan pasokan energi, mulai dari TBBM, perkapalan, pipa distribusi, depot LPG hingga SPBU sebagai etalase energi negeri.

Dengan berbagai langkah perbaikan, Pertamina juga menjadi bagian lokomotif pembangunan nasional. Dengan perolehan laba bersih Pertamina di tahun 2019 sebesar USD 2,53 miliar atau setara Rp 35,8 triliun telah memberikan kontribusi kepada Negara sebesar Rp 181,5 triliun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1921 seconds (0.1#10.140)