Rupiah Ditutup Lesu Saat Dolar Terperangkap Perang Dagang

Selasa, 29 Januari 2019 - 17:34 WIB
Rupiah Ditutup Lesu Saat Dolar Terperangkap Perang Dagang
Rupiah Ditutup Lesu Saat Dolar Terperangkap Perang Dagang
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Selasa (29/1/2019) terpantau masih lesu saat mata uang safe heaven jadi rebutan investor. Penguatan daya tarik safe-haven menjadi tekanan terhadap dolar AS, namun kurs rupiah hanya mampu bergerak cenderung mendatar.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi akhir perdagangan turun tipis hingga menuju posisi Rp14.091/USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.068/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.035 hingga Rp14.093/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah dengan berada pada level Rp14.098/USD . Posisi ini memperlihatkan rupiah menyusut dari posisi perdagangan awal pekan kemarin Rp14.038/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg terlihat sulit keluar dari tekanan, pada perdagangan spot exchange jatuh ke level Rp14.094/USD dibandingkan penutupan Senin, kemarin Rp14.071/USD. Rupiah di perdagangan hari ini bergerak di kisaran Rp14.070-Rp14.164/USD.

Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah bergerak tergelincir menjadi Rp14.095/USD untuk terus memperlihatkan sinyal pelemahan. Posisi ini lebih rendah dibandingkan sebelumnya pada level Rp14.071/USD.

Sementara itu seperti dilansir Reuters, Dolar bertahan mendekati level terendah dua pekan pada perdagangan Selasa usai terperangkap di tengah kekhawatiran yang berkembang atas konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Ketakutan tersebut meningkatkan daya tarik safe-haven Yen Jepang dan franc Swiss.

Usai Amerika Serikat mengumumkan dakwaan pidana terhadap Huawei Technologies Co Ltd yang berasal China, berpotensi meningkatkan ketegangan kembali antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut. Rilis itu muncul beberapa hari sebelum pembicaraan perdagangan dengan Beijing akhir pekan ini.

Pelaku pasar juga fokus pada pertemuan kebijakan Federal Reserve yang bakal berlangsung pada 29-30 Januari, di mana Ketua Jerome Powell diharapkan mengakui peningkatan risiko terhadap ekonomi AS ketika momentum ekonomi global melemah.

Yen, mata uang yang dicari selama masa ketidakpastian pasar atau tekanan ekonomi, naik 0,15% versus greenback menjadi 109,19. Terhadap dolar Aussie, yen naik 0,2% menuju level 78,18. Indeks dolar, yang mengukur nilainya versus enam mata uang utama, datar di 95,72 dan mendekati level terendah dua pekan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3800 seconds (0.1#10.140)