Harga Minyak Dunia Perkasa Seiring Harapan Terobosan Perdagangan AS-China

Kamis, 14 Februari 2019 - 11:20 WIB
Harga Minyak Dunia Perkasa Seiring Harapan Terobosan Perdagangan AS-China
Harga Minyak Dunia Perkasa Seiring Harapan Terobosan Perdagangan AS-China
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan, Kamis (14/2/2019) semakin perkasa usai mendapatkan dukungan dari harapan akan potensi kemajuan dalam pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Sinyal positif dalam negosiasi tarif dalam upaya meredam perang dagang bakal meningkatkan prospek ekonomi global.

Keyakinan tersebut membuat harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada level USD 54,15 per barel dengan peningkatan 25 sen yang setara 0,5% dari sesi terakhir sebelumnya. Pada perdagangan, Rabu kemarin ditutup lebih tinggi 1,5% setelah menyentuh level tertinggi sejak 5 Februari di USD54,60 per barel.

Sementara seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional meningkat 29 sen atau 0,5% menjadi USD63,90 per barel. Dalam sesi sebelumnya, Brent ditutup menguat 1,9% setelah menandai posisi terkuat sejak 21 November di level USD63,98 per barel.

Optimisme bahwa kesepakatan perdagangan dapat dicapai antara Amerika Serikat dan China didorong ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan pembicaraan berjalan "sangat baik".

"Gencatan perang tarif 90 hari (pada perdagangan) yang disepakati pada bulan Desember akan berakhir pada tanggal 1 Maret. Tetapi mengingat kemajuan pembicaraan memungkinkan adanya perpanjangan, yang membuat optimisme meningkat bahwa kedua pemimpin akan bertemu kembali,” kata Alfonso Esparza selaku analis pasar senior di OANDA.

Akan tetapi di sisi lain cadangan minyak AS membebani harga. Pasalnya persediaan minyak mentah AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak November 2017 berdasarkan data Administrasi Informasi Energi. Persediaan minyak mentah terus bertambah untuk minggu keempat berturut-turut, dengan kenaikan 3,6 juta barel menjadi 450,8 juta barel dalam seminggu hingga 8 Februari.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9512 seconds (0.1#10.140)