Capaian 2023, Pertamina Berhasil Jalankan Program Unlock Value Pengembangan Usaha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sepanjang 2023, PT Pertamina (Persero) berhasil menjalankan program Unlock Value di beberapa subholding dan anak perusahaannya. Unlock Value menjadi program unggulan Pertamina untuk meningkatkan kinerja masing-masing anak usahanya, dengan mengekspos keunggulan anak usaha.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, pasca pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi Pertamina untuk bertumbuh.
"Pasca pandemi Covid, tahun 2023 menjadi momentum bagi berbagai industri di dunia untuk bertumbuh. Melalui Unlock Value ini, kami mendorong subholding dan anak perusahaan untuk melakukan aksi korporasi sehingga bisa memanfaatkan momentum pertumbuhan usaha ini dengan maksimal," ujarnya.
Beberapa program Unlock Value pada 2023 adalah pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk pada Kamis (25/2/2023). IPO merupakan salah satu aksi korporasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2023 dan menjadi perhatian investor internasional karena PGE mengusung energi bersih panas bumi (geothermal) sejalan dengan aspirasi global dalam mengatasi tantangan krisis iklim.
Selain itu, Pertamina melalui Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) juga siap menjadi market leader dalam perdagangan karbon di Indonesia. Komitmen ini ditegaskan Pertamina pada peluncuran perdana Bursa Karbon IDX di BEI, Jakarta, oleh Presiden Joko Widodo, pada Selasa (26/9/2023).
Pertamina juga menggenjot bisnis energi transisi. Salah satunya melalui uji terbang perdana pesawat komersial dengan memakai bahan bakar ramah lingkungan, yaitu Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau BioAvtur. SAF diproduksi oleh Kilang Pertamina Internasional dan akan dikomersialisasi oleh Pertamina Patra Niaga sebagai masa depan industri aviasi yang berkelanjutan.
"SAF menjadi bukti kolaborasi BUMN pada upaya penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission," kata Fadjar.
Sementara itu, anak usaha Pertamina di bidang kesehatan, yaitu PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation telah melakukan topping off pembangunan Bali International Hospital (BIH). BIH akan menjadi rumah sakit berkelas internasional di kawasan ekonomi khusus KEK Kesehatan di Sanur, Bali.
Pertamina juga terus berinovasi, di mana pada 2023, terdapat 4 produk hasil penelitian yang berhasil masuk tahap komersialisasi, serta penambahan 8 Hak Kekayaan Intelektual Baru (HAKI).
Digitalisasi Kunci Strategis Pertamina
Fadjar menambahkan, digitalisasi menjadi kunci strategis pengelolaan terintegrasi untuk peningkatan layanan bisnis Pertamina. Inovasi digitalisasi 2023 dilakukan antara lain untuk optimalisasi stok dan penyediaan BBM dan LPG, di mana hal ini telah memberikan efisiensi untuk program penyaluran BBM dan LPG subsidi tepat. Pemanfaatan digital juga dilakukan untuk peningkatan keandalan dan mitigasi unplanned shutdown untuk kilang-kilang Pertamina.
"Kemajuan digitalisasi Pertamina mendukung efisiensi, proses pengambilan keputusan, keamanan dan kehandalan, serta peningkatan layanan seluruh bisnis Pertamina kepada masyarakat," tutur Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, pasca pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi Pertamina untuk bertumbuh.
"Pasca pandemi Covid, tahun 2023 menjadi momentum bagi berbagai industri di dunia untuk bertumbuh. Melalui Unlock Value ini, kami mendorong subholding dan anak perusahaan untuk melakukan aksi korporasi sehingga bisa memanfaatkan momentum pertumbuhan usaha ini dengan maksimal," ujarnya.
Beberapa program Unlock Value pada 2023 adalah pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk pada Kamis (25/2/2023). IPO merupakan salah satu aksi korporasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2023 dan menjadi perhatian investor internasional karena PGE mengusung energi bersih panas bumi (geothermal) sejalan dengan aspirasi global dalam mengatasi tantangan krisis iklim.
Selain itu, Pertamina melalui Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) juga siap menjadi market leader dalam perdagangan karbon di Indonesia. Komitmen ini ditegaskan Pertamina pada peluncuran perdana Bursa Karbon IDX di BEI, Jakarta, oleh Presiden Joko Widodo, pada Selasa (26/9/2023).
Pertamina juga menggenjot bisnis energi transisi. Salah satunya melalui uji terbang perdana pesawat komersial dengan memakai bahan bakar ramah lingkungan, yaitu Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau BioAvtur. SAF diproduksi oleh Kilang Pertamina Internasional dan akan dikomersialisasi oleh Pertamina Patra Niaga sebagai masa depan industri aviasi yang berkelanjutan.
"SAF menjadi bukti kolaborasi BUMN pada upaya penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission," kata Fadjar.
Sementara itu, anak usaha Pertamina di bidang kesehatan, yaitu PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation telah melakukan topping off pembangunan Bali International Hospital (BIH). BIH akan menjadi rumah sakit berkelas internasional di kawasan ekonomi khusus KEK Kesehatan di Sanur, Bali.
Pertamina juga terus berinovasi, di mana pada 2023, terdapat 4 produk hasil penelitian yang berhasil masuk tahap komersialisasi, serta penambahan 8 Hak Kekayaan Intelektual Baru (HAKI).
Digitalisasi Kunci Strategis Pertamina
Fadjar menambahkan, digitalisasi menjadi kunci strategis pengelolaan terintegrasi untuk peningkatan layanan bisnis Pertamina. Inovasi digitalisasi 2023 dilakukan antara lain untuk optimalisasi stok dan penyediaan BBM dan LPG, di mana hal ini telah memberikan efisiensi untuk program penyaluran BBM dan LPG subsidi tepat. Pemanfaatan digital juga dilakukan untuk peningkatan keandalan dan mitigasi unplanned shutdown untuk kilang-kilang Pertamina.
"Kemajuan digitalisasi Pertamina mendukung efisiensi, proses pengambilan keputusan, keamanan dan kehandalan, serta peningkatan layanan seluruh bisnis Pertamina kepada masyarakat," tutur Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(skr)