IHSG Berakhir Jatuh ke Level 6.071, Bursa Asia Tergelincir

Selasa, 14 Mei 2019 - 16:34 WIB
IHSG Berakhir Jatuh ke Level 6.071, Bursa Asia Tergelincir
IHSG Berakhir Jatuh ke Level 6.071, Bursa Asia Tergelincir
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa (14/5/2019) ditutup jatuh semakin dalam ke zona merah untuk melengkapi tren negatif dalam beberapa pekan terakhir. Di akhir sesi, IHSG berakhir pada level 6.071,20 usai kehilangan mencapai sebesar 64,19 poin atau 1,05%.

Bursa saham Tanah Air pada perdagangan siang tadi masih berkutat di zona merah usai kehilangan 79,12 poin atau setara 1,29% menjadi 6.056,27 setelah tadi pagi juga menyusut sebesar 1,093% ke posisi 6.068,32. Sementara kemarin, IHSG juga tidak jauh berbeda usai terkapar di 6.135,40. `

Sektor saham dalam negeri kebanyakan bergerak melemah hingga perdagangan sore dipimpin kejatuhan paling parah menimpa sektor industri dasar sebesar 2,00% diikuti pelemahan aneka industri hingga 1,50%. Sedangkan satu-satunya kenaikan mampu dicetak oleh pertambangan dengan tambahan 0,15%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,79 triliun dengan 13,05 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp998,91 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,042 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,04 triliun. Tercatat sebesar 156 saham menguat, 275 melemah dan 139 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) naik Rp210 menjadi Rp3.540, PT Meta Epsi Tbk. (MTPS) bertambah Rp150 ke level Rp765 dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) melonjak Rp40 menjadi Rp2.360.

Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turun Rp200 menjadi Rp3.790, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyusut Rp85 menjadi Rp1.665 serta PT Waran Seri I Pool Advista Finance Tbk. (POLA-W) jatuh Rp70 menjadi Rp975.

Di sisi lain bursa saham Asia lebih rendah pada penutupan perdagangan, Selasa ketika China menantang perang dagang yang diusung Amerika Serikat (AS). Beijing menetapkan tarif tinggi atas beberapa produk asal Amerika Serikat sebagai balasan dari kebijakan Washington pekan lalu, yang meningkatkan bea impor pada produk-produk China.

Indeks saham daratan China pada hari kedua pekan ini terpantau tergelincir dengan Komposit Shanghai lebih rendah 0,69% menjadi 2.883,61 untuk kemudian mengiringi penyusutan Komposit Shenzhen mencapai 0,624% untuk menyentuh level 1.542,07. Tren pelemahan juga menimpa indeks Hang Seng, Hong Kong usai ambruk 1,50% dan mengakhir sesi pada posisi 28.122,02.

Kemerosotan saham raksasa teknologi China, Tencent usai mengalami penurunan lebih dari 2,5% menyerat bursa Hong Kong cukup dalam. Selanjutnya indeks Nikkei Jepang jatuh 0,59% menjadi 21.067,23 dengan saham kelas berat seperti Softbank Group merosot tajam hingga 5,44%. Sedangkan Indeks Topix juga lebih rendah 0,4% untuk menyelesaikan perdagangan di level 1.534,98.

Indeks Kospi di Korea Selatan melawan tren keseluruhan karena mampu mencetak kenaikan mencapai sebesar 0,14% dan bertengger pada level 2.081,84 karena saham produsen chip SK Hynix melonjak 1,5%. Bursa patokan Australia, ASX 200 tergelincir 0,92% untuk berada pada level 6.239,90 ketika sebagian besar sektor menurun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5337 seconds (0.1#10.140)