Rupiah Masih Tergerus di Akhir Sesi Iringi Kebangkitan Dolar AS

Rabu, 26 Juni 2019 - 17:42 WIB
Rupiah Masih Tergerus di Akhir Sesi Iringi Kebangkitan Dolar AS
Rupiah Masih Tergerus di Akhir Sesi Iringi Kebangkitan Dolar AS
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Rabu (26/6/2019) masih tergerus hingga akhir sesi untuk melengkapi tren negatif sepanjang hari. Kejatuhan kurs rupiah mengiringi USD yang masih mencetak rebound terhadap rival-rivalnya, ketika Pounds kembali jatuh cukup dalam.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah tertekan hingga Rp14.175/USD atau tidak lebih baik dari sebelumnya Rp14.120/USD. Pergerakan harian rupiah pada tengah pekan hari ini berada pada kisaran Rp14.120 hingga Rp14.231/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange tidak berbeda jauh usai merosot menjadi Rp14.177/USD dibandingkan sesi penutupan Selasa, kemarin pada posisi Rp14.125/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.140-Rp14.177/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga terjerembab ke level Rp14.190/USD atau memburuk dari sebelumnya Rp14.165/USD. Dolar mencoba bangkit usai mendapatkan dorongan dari dalam negeri terkait sikap Fed soal penurunan suku bunga acuan.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah menjadi Rp14.174/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya usai sebelumnya berada pada level Rp14.138/USD.

Sementara itu seperti dilansir Reuters, Dolar AS bangkit dari posisi terendah seiring memudarnya ekspektasi pemotongan suku bunga acuan setelah komentar pejabat Federal Reserve. Diketahui sepanjang pekan lalu, dolar telah mengalami kejatuhan saat pembuat kebijakan membuka pintu untuk penurunan suku bunga AS beberapa bulan mendatang.

Saat itu beberapa pelaku pasar berpikir The Fed mungkin akan memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin bulan depan. Namun, komentar Ketua The Fed telah merusak ekspektasi tersebut, untuk kemudian menarik dolar naik dari posisi terendah tiga bulan terhadap enam mata uang lainnya di sesi sebelumnya pada posisi 95,843.

Dolar bahkan sempat menanjak 0,1% menjadi 96,273. Akan tetapi rebound dolar diyakini cenderung hanya sesaat, sehingga pasar disarankan bersiap menghadapi pelemahan dolar dalam beberapa hari mendatang. Di sisi lain Pounds berangsur kembali ke posisi terburuk dalam lima bulan di tengah upaya Inggris bercerai dari Uni Eropa alias Brexit yang kemungkinan tanpa kesepakatan.

Terhadap dolar, pound tergelincir 0,2% lebih rendah pada posisi 1,2664 per USD, setelah mencapai level terendah lima bulan dari 1,2507 minggu lalu. Versus euro, pound melemah menjadi 89,69 pence.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2023 seconds (0.1#10.140)