Profil dan Kekayaan Budi Arie, Menkominfo yang Kucurkan Rp700 M untuk Keamanan Siber
loading...
A
A
A
JAKARTA - Budi Arie Setiadi yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) beberapa waktu lalu sempat mencuri perhatian setelah pusat data nasional (PDN) diserang ransomware. Ironisnya Kemenkominfo telah mengucurkan dana sekitar Rp700 miliar untuk pengelolaan PDN. Serangan ransomware ini seakan membuat dana ratusan miliar itu tak ada artinya sama sekali.
Pada dasarnya dana 700 miliar tersebut sebenarnya sudah sangat cukup untuk pemeliharaan data center atau PDN, menurut Analis Militer Lembaga Kajian Pertahanan dan Strategi Indonesia, Beni Sukadis.
Sehingga serangan ransomware ini dianggap lebih disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia. Besarnya anggaran dan kurangnya SDM ini lantas membuat warganet meminta Budie Arie untuk mundur, karena sudah dianggap gagal menjalankan tugasnya.
Profil Budi Arie
Meski sudah banyak menerima desakan untuk mundur, Budie Arie masih tetap bertahan di jabatan yang telah diembannya sejak 17 Juli 2023 itu. Kala itu dirinya menggantikan Johnny G Plate yang terlibat Korupsi. Dilansir dari laman resmi Kominfo, Budi Arie Setiadi lahir tanggal 20 April 1969. Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (1996) dan Program Pascasarjana Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (2006).
Selama masih menjadi mahasiswa, ia sempat menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995). Budie juga merupakan pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan darat pendukung Joko Widodo.
Budie aktif pula di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. Ia juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Dalam riwayat kariernya, Bide tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (2019-2023).
Pria asal Jakarta ini juga pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Budie telah menerbitkan buku Menjemput Takdir Sejarah (2017) dan An ASEAN of the people, by the people, for the people. report of the First ASEAN People's Assembly. ASEAN Institutes of Strategic and International Studies (2001).
Kekayaan Budi Arie
Kekayaan Budie Arie dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK untuk periodik 2022 adalah sebesar Rp 101,02 miliar. Komponen terbesar adalah tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 62,74 miliar.
Setelah tanah dan bangunan, terdapat surat berharga yang nilainya mencapai Rp 24,5 miliar. Kemudian, ada kas yang jumlahnya sekitar Rp 10,6 miliar. Budie Arie juga memiliki harta bergerak senilai Rp 2,3 miliar, serta harta transportasi dan mesin sebesar Rp 869 juta.
Itulah profil dan kekayaan dari Bide Arie Setiadi, Menkominfo yang dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya meski telah mengucurkan dana hingga Rp 700 miliar untuk keamanan data negara.
Pada dasarnya dana 700 miliar tersebut sebenarnya sudah sangat cukup untuk pemeliharaan data center atau PDN, menurut Analis Militer Lembaga Kajian Pertahanan dan Strategi Indonesia, Beni Sukadis.
Sehingga serangan ransomware ini dianggap lebih disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia. Besarnya anggaran dan kurangnya SDM ini lantas membuat warganet meminta Budie Arie untuk mundur, karena sudah dianggap gagal menjalankan tugasnya.
Profil Budi Arie
Meski sudah banyak menerima desakan untuk mundur, Budie Arie masih tetap bertahan di jabatan yang telah diembannya sejak 17 Juli 2023 itu. Kala itu dirinya menggantikan Johnny G Plate yang terlibat Korupsi. Dilansir dari laman resmi Kominfo, Budi Arie Setiadi lahir tanggal 20 April 1969. Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (1996) dan Program Pascasarjana Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia (2006).
Selama masih menjadi mahasiswa, ia sempat menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI (1994/1995). Budie juga merupakan pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan darat pendukung Joko Widodo.
Budie aktif pula di bidang pers kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994. Ia juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta (1998-2001) dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Dalam riwayat kariernya, Bide tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (2019-2023).
Pria asal Jakarta ini juga pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Budie telah menerbitkan buku Menjemput Takdir Sejarah (2017) dan An ASEAN of the people, by the people, for the people. report of the First ASEAN People's Assembly. ASEAN Institutes of Strategic and International Studies (2001).
Kekayaan Budi Arie
Kekayaan Budie Arie dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK untuk periodik 2022 adalah sebesar Rp 101,02 miliar. Komponen terbesar adalah tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 62,74 miliar.
Setelah tanah dan bangunan, terdapat surat berharga yang nilainya mencapai Rp 24,5 miliar. Kemudian, ada kas yang jumlahnya sekitar Rp 10,6 miliar. Budie Arie juga memiliki harta bergerak senilai Rp 2,3 miliar, serta harta transportasi dan mesin sebesar Rp 869 juta.
Itulah profil dan kekayaan dari Bide Arie Setiadi, Menkominfo yang dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya meski telah mengucurkan dana hingga Rp 700 miliar untuk keamanan data negara.
(nng)