Sri Mulyani Beri Kode I'm Gone, Ini 7 Sosok Potensial Calon Penggantinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati kembali memberikan kode 'pamitan' dan tidak lagi menjabat sebagai Bendahara Negara di periode baru pemerintah presiden terpilih Prabowo Subianto . Sri Mulyani menyebut dirinya I'm Gone dalam acara peringatan Hari Pajak Nasional yakni Spextacular, Minggu (14/7/2024).
Lalu siapakah sosok menteri keuangan selanjutnya yang digadang-gadang menggantikan Sri Mulyani? Adapun ada sejumlah nama yang dibidik langsung oleh Prabowo, dan dari beberapa sumber mengungkapkan bila Sri Mulyani tidak ada dalam daftar.
Nama-nama tersebut di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar.
Selain empat nama tersebut, berembus kabar juga bahwa sosok Thomas Djiwandono yang merupakan keponakan Prabowo juga diperhitungkan sebagai calon menkeu. Tommy, sapaan Thomas selama ini dipercaya oleh Prabowo mengelola keuangan Partai Gerindra dan kampanye pamannya tersebut.
Thomas juga diperkenalkan langsung oleh Sri Mulyani saat keterangan pers usai usai menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (31/5/2024) lalu.
Nama lain yang juga digadang menjadi menkeu selanjutnya adalah ekonom sekaligus mantan menteri Chatib Basri dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Lulusan fisika nuklir Institut Teknologi Bandung ini sempat berkarier sektor swasta yaitu di Asia-Pasifik IBM. Dia menjabat sebagai staf teknologi informasi sebelum memulai kariernya di PT Bank Bali. Budi juga pernah menjabat sebagai presiden PT Indonesia Asahan Aluminium sebelum meninggalkan sektor swasta untuk pemerintahan.
Pada 2019, Tiko diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN. Tiko diketahui meraih gelar sarjana akuntansi dari Universitas Indonesia dan meraih gelar magisternya (MBA) dari Universitas Erasmus Rotterdam pada 2001.
Mahendra juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk AS. Sejak 2022, ia telah memimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengawasi peraturan di sektor perbankan dan pasar modal.Mahendra meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar master di bidang yang sama dari Monash University.
Setelah meninggalkan Mandiri, Royke bergabung dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai Direktur Utama. Royke meraih gelar ekonomi dari Universitas Trisakti dan gelar magister bidang keuangan bisnis dari University of Technology Sydney.
Chatib dikenal sebagai akademisi, dosen dan ekonom yang cemerlang dan berpengalaman. Saat ini dirinya tengah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Tidak hanya itu, dia ditunjuk sebagai Governing Board Co-Chair untuk Pandemic Fund pada 2022.
Perry pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada 1982. Perry kemudian melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.
Perry berkarir di BI sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.
Kariernya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Tommy pun pernah berkerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, kariernya terus meningkat saat pamannya Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.
Lalu siapakah sosok menteri keuangan selanjutnya yang digadang-gadang menggantikan Sri Mulyani? Adapun ada sejumlah nama yang dibidik langsung oleh Prabowo, dan dari beberapa sumber mengungkapkan bila Sri Mulyani tidak ada dalam daftar.
Nama-nama tersebut di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar.
Selain empat nama tersebut, berembus kabar juga bahwa sosok Thomas Djiwandono yang merupakan keponakan Prabowo juga diperhitungkan sebagai calon menkeu. Tommy, sapaan Thomas selama ini dipercaya oleh Prabowo mengelola keuangan Partai Gerindra dan kampanye pamannya tersebut.
Thomas juga diperkenalkan langsung oleh Sri Mulyani saat keterangan pers usai usai menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (31/5/2024) lalu.
Nama lain yang juga digadang menjadi menkeu selanjutnya adalah ekonom sekaligus mantan menteri Chatib Basri dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
7 sosokcalon menteri keuangan kabinet Prabowo Subianto
1. Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjabat sejak Desember 2020 dan disebut berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan memanfaatkan jaringan internasional dan sumber daya dalam negeri untuk mendapatkan tes dan vaksin. Sebelumnya Budi sempat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Direktur Utama Bank Mandiri.Lulusan fisika nuklir Institut Teknologi Bandung ini sempat berkarier sektor swasta yaitu di Asia-Pasifik IBM. Dia menjabat sebagai staf teknologi informasi sebelum memulai kariernya di PT Bank Bali. Budi juga pernah menjabat sebagai presiden PT Indonesia Asahan Aluminium sebelum meninggalkan sektor swasta untuk pemerintahan.
2. Kartika Wirjoatmodjo
Pria yang akrab disapa Tiko ini merupakan pengganti Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. Sebelumnya, Tiko merupakan Kepala Eksekutif Lembaga Penjaminan Simpanan dan sempat memimpin PT Indonesia Infrastructure Finance.Pada 2019, Tiko diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN. Tiko diketahui meraih gelar sarjana akuntansi dari Universitas Indonesia dan meraih gelar magisternya (MBA) dari Universitas Erasmus Rotterdam pada 2001.
3. Mahendra Siregar
Mahendra adalah seorang ekonom, ia tidak asing lagi dengan Kementerian Keuangan. Di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 2011-2013, Mahendra menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan.Mahendra juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk AS. Sejak 2022, ia telah memimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengawasi peraturan di sektor perbankan dan pasar modal.Mahendra meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar master di bidang yang sama dari Monash University.
4. Royke Tumilaar
Royke memimpin Bank Mandiri dari 2019 hingga 2020 setelah menjabat berbagai posisi di departemen mulai dari wholesale banking, korporat, hingga manajemen aset. Dia pertama kali bergabung dengan bank pada tahun 1998 setelah Krisis Keuangan Asia, setelah memulai karier bankir sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara.Setelah meninggalkan Mandiri, Royke bergabung dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai Direktur Utama. Royke meraih gelar ekonomi dari Universitas Trisakti dan gelar magister bidang keuangan bisnis dari University of Technology Sydney.
5. Chatib Basri
Menteri Keuangan di era Presiden SBY pada periode 2013-2014 ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2012-2013.Chatib dikenal sebagai akademisi, dosen dan ekonom yang cemerlang dan berpengalaman. Saat ini dirinya tengah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Tidak hanya itu, dia ditunjuk sebagai Governing Board Co-Chair untuk Pandemic Fund pada 2022.
6. Perry Warjiyo
Perry menjadi Gubernur BI setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusulkan calon tunggal ke Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR pada Maret 2023.Perry pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada 1982. Perry kemudian melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.
Perry berkarir di BI sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.
7. Thomas Djiwandono
Thomas termasuk keluarga berpendidikan dan berada. Dia sekolah di SMP Kanisius, Menteng, Jakarta. Sementara kuliahnya di luar negeri. Ia kuliah di bidang studi sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat, dan mengambil master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.Kariernya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Tommy pun pernah berkerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, kariernya terus meningkat saat pamannya Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.
(akr)