Waspadai Inflasi Akhir Tahun Saat Musim Kemarau Lebih Panas

Kamis, 01 Agustus 2019 - 16:12 WIB
Waspadai Inflasi Akhir Tahun Saat Musim Kemarau Lebih Panas
Waspadai Inflasi Akhir Tahun Saat Musim Kemarau Lebih Panas
A A A
JAKARTA - Inflasi akhir tahun menurut ekonom menjadi hal yang menantang bagi pemerintah untuk dijaga tetap stabil ketika BMKG memperkirakan musim kemarau bakal lebih panas untuk tahun ini saat puncaknya di bulan Agustus hingga September 2019. Panjangnya musim kemarau berpotensi mengganggu kontribusi ketika mulai memasuki musim panen untuk kemudian berdampak terhadap kenaikan harga.

Ekonom Indef Eko Listyanto menilai inflasi pada bulan Desember merupakan tantangan yang berat agar bisa sesuai target. Pasalnya musim kemarau diyakini masih bisa mengganggu ekonomi Indonesia, ditambah ada beberapa hari raya besar keagamaan yang biasanya membuat harga bahan pokok meningkat.

"Iya, harga bahan pangan dan terutama kelompok bumbu-bumbu perlu diwaspadai agar target inflasi 3,5% dapat tercapai. Apalagi ke depan masih ada momentum Idul Adha, Natal dan libur akhir tahunn," ujar Eko saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Menurutnya dengan Inflasi 3,3% year on year, maka target 3,5% semakin sempit, sehingga pangan dan tiket transportasi perlu diwaspadai. "Terutama jelang akhir tahun nanti, ini perlu kita waspadai," jelasnya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama bulan Juli 2019 sebesar 0,31%. Angka ini lebih rendah dibanding Juni 2019 sebesar 0,55%. Dari angka inflasi 0,31% maka inflasi Januari sampai Juli mencapai 2,36% sementara inflasi year on year (yoy) atau tahunan sebesar 3,32%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5058 seconds (0.1#10.140)