Listrik Padam, Kerugian Ekonomi Indonesia Dinilai Capai Triliunan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Pemadaman listrik oleh PT PLN (persero) sejak Minggu (4/8) siang kemarin menurut ekonom bakal memberikan efek negatif pada ekonomi Indonesia. Pasalnya beberapa sektor ekonomi Indonesia mengalami kerugian yang cukup banyak ketika pemadamam listrik meluas hingga Jawa Tengah.
Ekonom Indef Bhima Yudisthira menyebutkan kerugian ekonomi pada pemadaman listrik ini ditaksir mencapai triliunan rupiah. Hal itu dikarenakan pemadaman listrik ini menganggu ekonomi Indonesia hingga aktivitas masyarakat.
"Gangguan listrik yang berimbas ke jaringan telepon dan internet juga mempengaruhi jual beli secara online. Order jadi terlambat, dan konsumen mengeluh. Kerugian ditaksir bisa menembus triliunan, jika kondisi pemadaman terus berlanjut selama 2-3 hari," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (4/8/2019).
Dia menambahkan, pemadaman listrik di Jabodetabek dampaknya menganggu aktivitas ekonomi secara signifikan. Mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan dan industri manufaktur. Pelayanan masyarakat dari rumah sakit, kantor pemerintah juga banyak yang terimbas, selain itu turut merugikan UMKM di jabodetabek dan wilayah yamg terganggu.
"Bisa dibayangkan pekerjaan seperti bengkel, makanan minuman yang bergantung pada listrik terganggu. UMKM juga menjadi korban yang paling rentan karena tidak semua mampu beli genset untuk backup ketika listrik padam," jelasnya.
Ekonom Indef Bhima Yudisthira menyebutkan kerugian ekonomi pada pemadaman listrik ini ditaksir mencapai triliunan rupiah. Hal itu dikarenakan pemadaman listrik ini menganggu ekonomi Indonesia hingga aktivitas masyarakat.
"Gangguan listrik yang berimbas ke jaringan telepon dan internet juga mempengaruhi jual beli secara online. Order jadi terlambat, dan konsumen mengeluh. Kerugian ditaksir bisa menembus triliunan, jika kondisi pemadaman terus berlanjut selama 2-3 hari," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (4/8/2019).
Dia menambahkan, pemadaman listrik di Jabodetabek dampaknya menganggu aktivitas ekonomi secara signifikan. Mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan dan industri manufaktur. Pelayanan masyarakat dari rumah sakit, kantor pemerintah juga banyak yang terimbas, selain itu turut merugikan UMKM di jabodetabek dan wilayah yamg terganggu.
"Bisa dibayangkan pekerjaan seperti bengkel, makanan minuman yang bergantung pada listrik terganggu. UMKM juga menjadi korban yang paling rentan karena tidak semua mampu beli genset untuk backup ketika listrik padam," jelasnya.
(akr)