Tren Membaik, Tapi Keyakinan Konsumen Bergantung Penanganan Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan bahwa indeks keyakinan konsumen di bulan Juli 2020 sudah menunjukkan tren yang membaik dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.
(Baca Juga: Meski Masih Pesimis, Keyakinan Konsumen Membaik di Juli 2020)
"Di kuartal III ini trennya membaik dibandingkan kuartal II, tapi kita harapkan tren keyakinan ini terus membaik hingga ke kuartal IV dan kuartal selanjutnya," ungkap Faisal dalam Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa(25/8/2020).
Hal ini, menurut Faisal, memberikan sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III akan lebih baik atau meningkat daripada kuartal sebelumnya meski masih berada di zona negatif. Meski demikian, dia menuturkan bahwa keyakinan konsumen saat ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan penanggulangan wabah Covid-19.
"Dalam kondisi seperti sekarang, ini sangat erat dengan upaya penanggulangan wabah Covid-19 . Terlebih banyak konsumsi barang dan jasa yang sifatnya tersier juga tertunda atau tertahan karena masyarakat memikirkan bagaimana kondisi ke depan," jelas Faisal.
(Baca Juga: Survei, Mayoritas Elite Nilai Kinerja Pemerintah Atasi Corona di Bawah 50%)
Lebih lanjut dia mengatakan, jika penanggulangan wabah trennya tidak baik, ketidakpastian tentu akan menjadi sangat tinggi. "Karena akan ada kekhawatiran yang terus mengganggu konsumsi, khususnya konsumsi barang-barang tersier," tambah Faisal.
(Baca Juga: Meski Masih Pesimis, Keyakinan Konsumen Membaik di Juli 2020)
"Di kuartal III ini trennya membaik dibandingkan kuartal II, tapi kita harapkan tren keyakinan ini terus membaik hingga ke kuartal IV dan kuartal selanjutnya," ungkap Faisal dalam Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa(25/8/2020).
Hal ini, menurut Faisal, memberikan sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III akan lebih baik atau meningkat daripada kuartal sebelumnya meski masih berada di zona negatif. Meski demikian, dia menuturkan bahwa keyakinan konsumen saat ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan penanggulangan wabah Covid-19.
"Dalam kondisi seperti sekarang, ini sangat erat dengan upaya penanggulangan wabah Covid-19 . Terlebih banyak konsumsi barang dan jasa yang sifatnya tersier juga tertunda atau tertahan karena masyarakat memikirkan bagaimana kondisi ke depan," jelas Faisal.
(Baca Juga: Survei, Mayoritas Elite Nilai Kinerja Pemerintah Atasi Corona di Bawah 50%)
Lebih lanjut dia mengatakan, jika penanggulangan wabah trennya tidak baik, ketidakpastian tentu akan menjadi sangat tinggi. "Karena akan ada kekhawatiran yang terus mengganggu konsumsi, khususnya konsumsi barang-barang tersier," tambah Faisal.
(fai)