Merdeka! Wirausaha Perempuan Bandung Jauhi Bank Emok Dekati Mekaar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 16:35 WIB
loading...
Merdeka! Wirausaha Perempuan...
Sartika Apriliani, nasabah PNM Mekaar Cabang Bandung merasa beruntung bisa jauh-jauh dari bank emok dan gabung pada kelompok Mekaar. Foto/Dok
A A A
BANDUNG - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 RI tahun ini mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju. Makna dari tema tersebut juga mencerminkan harapan PT Permodalan Nasional Madani ( PNM ) untuk terus melangkah, mendukung usaha ultra mikro Indonesia agar terus maju dan naik kelas.



Sejak bergabung menjadi bagian dari holding ultra-mikro yang menempatkan BRI sebagai pimpinan holding -- bersama Pegadaian -- PNM lebih fokus menyasar usaha ultra-mikro. Karakter usaha ultra-mikro tentu sangat terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan.

Program Mekaar memang ditujukan untuk mengatasi kemiskinan bahkan kemiskinan ekstrem dengan mengintegrasikan data dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Program Mekaar juga mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha ultra-mikro melalui target memperluas kesempatan masyarakat dalam mengaktualisasikan kemampuan produktifnya.

“Hal ini dilakukan oleh program Mekaar dengan memberikan permodalan bukan saja kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, juga kepada masyarakat yang belum memiliki usaha, namun punya kemauan kuat berusaha,” ucap Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary.



Program Mekaar telah mengakselerasi pelaku usaha untuk terus tumbuh guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indef (2021) mencatat penyaluran pembiayaan oleh PNM Mekaar berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,087%.

Dengan nominal (harga konstan) PDB Indonesia tahun 2020 sebesar Rp10.722,44 triliun, maka penyaluran pembiayaan PNM berkontribusi meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp932,85 triliun. LPEM FEB UI (2022) mengeluarkan hasil penelitiannya bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1% akan meningkatkan pendapatan per kapita debitur Mekaar sebesar 0,014%.

Penerima pembiayaan PNM Mekaar memiliki pendapatan per kapita 0,139 persen lebih tinggi dibandingkan dengan non-penerima pembiayaan PNM Mekaar.

Dodot juga menerangkan, dari hasil kajian LPEM FEB UI 2022, PNM telah berhasil membantu pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan. Setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1% akan mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut MPI (Multidimensional Poverty Index) sebesar 0,004%.

“Keberhasilan program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah yang tercermin dari meningkatnya indikator ekonomi, sosial dan lingkungan tidak terlepas dari kemampuan program ini dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur yang produktif. Salah satu kunci suksesnya adalah pemahaman terhadap potensi lokal dan pelaksanaan mekanisme dari bawah ke atas atau bottom up dalam setiap program dan kegiatannya,” papar Dodot.

Sartika Apriliani, nasabah PNM Mekaar Cabang Bandung merasa beruntung bisa jauh-jauh dari bank emok dan gabung pada kelompok Mekaar. Ia adalah bagian dari 15,2 juta nasabah PNM Mekaar yang terbantu peningkatan usahanya.

Bank Emok merupakan istilah di Jawa Barat untuk sistem utang piutang yang dijalankan oleh perorangan maupun lembaga dengan persyaratan mudah dan pencairan cepat namun mengenakan bunga tinggi.

Emok adalah kosa kata dalam bahasa Sunda yang berarti posisi duduk bersimpuh perempuan. Dinamai demikian karena biasa menyasar kaum perempuan. Praktik sistem ini mendapat julukan yang berbeda di setiap daerah, ada disebut Bank Plecit, Bank Thitil, Bank Keliling, Bank Jongkok, dan lain-lain.

Ketua Kelompok Mekaar, Sartika yang memiliki bisnis warung sembako ini merasa bersyukur dipercaya sebagai ketua kelompok. Ia merasa bisa membantu nasabah lain dalam upaya mendapatkan modal kerja.

“Bukan cuma modal usaha yang diberikan Mekaar, tapi juga pelatihan dan pendampingan usaha. Sejak 2016 saya bergabung menjadi nasabah Mekaar, saya merasakan usaha saya stabil dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga,” papar Ibu berusia 33 tahun ini.

Ia merasa senang dengan pinjaman tanpa jaminan yang diberikan program Mekaar dan ia berharap semakin banyak ibu-ibu lain terbantu juga dan dapat menjauhi lilitan bank emok.

“Jauh-jauh dengan bank emok yang menjerat, kita maunya dekat dengan program Mekaar yang tidak hanya memberikan modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan modal sosial. Jika kita ingin merdeka sesungguhnya gabung program Mekaar,” pungkas Sartika.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)