Harga Minyak Mentah Dunia Melompat di Tengah Kekhawatiran Pasokan

Selasa, 08 Oktober 2019 - 11:59 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Melompat di Tengah Kekhawatiran Pasokan
Harga Minyak Mentah Dunia Melompat di Tengah Kekhawatiran Pasokan
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia melompat lebih tinggi pada perdagangan, Selasa (8/10/2019) usai mendapatkan dukungan dari komoditas industri. Sementara kerusahan yang terjadi di negara-negara penghasil minyak seperti Iran dan Ekuador mengangkat kekhawatiran gangguan pasokan untuk menambah dorongan bagi harga minyak.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent merangkak naik 38 sen atau 0,7% menjadi USD58,73 per barel pada pukul 03.44 GMT. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) bertengger pada posisi USD53,08/barel lewat peningkatan 33 sen yang setara dengan 0,6%.

"Tembaga dan aluminium diperdagangkan sangat kuat di London, setelah data manufaktur minggu lalu memperlihatkan pelemahan. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa koreksi yang terjadi di komoditas industri pada umumnya," kata Michael McCarthy, selaku kepala strategi pasar di Broker pasar CMC di Sydney.

Investor bergerak cenderung berhati-hati sebelum babak baru pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China yang akan berlangsung di Washington, tengah pekan mendatang. Meski banyak yang meragukan bakal munculnya kesepakatan komprehensif yang akan mengakhiri perang Dagang antara dunia atas ekonomi, namun pelaku pasar masih memberikan perhatian utama.

Di sisi lain protes di Irak dan Ekuador dengan kondisi ekonomi yang buruk mengancam mengganggu output dari anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia (OPEC). Bahwa menimbulkan korban setelah seminggu kerusuhan di Baghdad, ibukota produsen OPEC terbesar kedua.

Selanjutnya di Ekuador, protes terhadap tindakan penghematan dapat mengurangi output produser Andean sebesar 59.450 barel per hari, seperti disampaikan Kementerian energi negara tersebut. Ekuador merupakan salah satu anggota OPEC terkecil, dan bakal menarik keluar dari blok tahun depan karena masalah fiskal.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5746 seconds (0.1#10.140)