Rupiah Dibuka Loyo ke Rp14.182/USD Justru Saat Dolar AS Tertekan

Rabu, 09 Oktober 2019 - 10:19 WIB
Rupiah Dibuka Loyo ke Rp14.182/USD Justru Saat Dolar AS Tertekan
Rupiah Dibuka Loyo ke Rp14.182/USD Justru Saat Dolar AS Tertekan
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Rabu (9/10/2019) dibuka loyo setelah kemarin sempat mencuatkan sinyal perbaikan. Kembalinya kurs rupiah ke zona merah mengiringi Pounds yang masih melemah, meski tidak terlalu besar dari sebelumnya.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka anjlok menjadi Rp14.182 per USD. Level tersebut memperlihatkan kejatuhan rupiah setelah kemarin di Rp14.170/USD.

Data Yahoo Finance juga menunjukkan penyusutan rupiah pada sesi pagi perdagangan ke posisi Rp14.160/USD dengan pergerakan harian Rp14.160 hingga Rp14.190/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal keterpurukan rupiah dibandingkan sebelumnya Rp14.150/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange turut ambruk ke level Rp14.170/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.161/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.170-Rp14.184/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi masih tak berdaya di level Rp14.180 per USD. Pelemahan kurs rupiah terlihat cukup dalam dari kemarin Rp14.145/USD seiring tekanan dari sektor eksternal terutama pembicaraan dagang AS-China.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Pounds merawat kerugian setelah jatuh ke posisi terendah dalam satu bulan setelah laporan pembicaraan Brexit yakni kepergian Inggris dari Uni Eropa berpotensi stagnan. Sementara dolar sedikit melemah seiring meningkatnya ketegangan perdagangan.

Mata uang safe haven yakni Yen Jepang berangsur lebih tinggi terhadap dolar AS di level 107,00. Sedangkan pada pasar lain, sektor saham berjatuhan dan obligasi alami penurunan. Indeks USD Pada hari Rabu, terhadap enam mata uang utama lainnya mendatar di 99,126.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4738 seconds (0.1#10.140)