Arifin Tasrif Dinilai Mampu Selesaikan Persoalan Sektor Energi

Rabu, 23 Oktober 2019 - 12:42 WIB
Arifin Tasrif Dinilai Mampu Selesaikan Persoalan Sektor Energi
Arifin Tasrif Dinilai Mampu Selesaikan Persoalan Sektor Energi
A A A
JAKARTA - Sejumlah pengamat menyoroti penunjukkan Arifin Tasrif sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Ignasius Jonan. Terpilihnya Arifin dinilai tepat di tengah berbagai persoalan di sektor ESDM.

"Terpilihnya Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM menggantikan Jonan sudah tepat. Arifin punya pengalaman dan kapabilitas di bidang energi," ujar pengamat energi dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM), Fahmy Radhi saat dihubungi SINDOnews, di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Menurut Fahmy, dilihat dari latar belakangnya sebagai mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang mampu mempercepat realisasi investasi Blok Masela. Arifin terlibat dalam keberhasilan penandatanganan Head of Agreement (HOA) pengembangan Blok Masela pada 16 Juni 2019 di Jepang.

Selain itu, Arifin juga terlibat kerja sama antara Indonesia-Jepang terkait pengembangan energi hijau melalui produk turunan kelapa sawit. Pihaknya yakin ke depan Arifin mampu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) di bidang energi.

Sejumlah tantangan ke depan di sektor ESDM antara lain, meningkatkan investasi hulu migas, meningkatkan produksi, menekan defisit neraca migas dengan mengurangi impor minyak dan produk bahan bakar minyak (BBM), memangkas birokrasi serta meningkatkan pengembangan energi baru terbarukan.

"Saya yakin dan optimis Arifin Tasrif akan berhasil dalam menyelesaikan masalah ESDM," kata dia.

Nama Arifin Tasrif memang menjadi salah satu kandidat Menteri ESDM dari kalangan profesional. Kandidat lainnya adalah Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Selain itu, para politisi dari berbagai partai politik sebenarnya juga mengincar kursi Menteri ESDM.

Bahkan santer disebut, politisi asal partai Nasional Demokrat (NasDem) Jhonny G. Plate dikabarkan akan menduduki kursi nomor satu di Kementerian ESDM tersebut. Namun, Jokowi pada akhirnya menjautuhkan pilihan kepada mantan Direktur Utama Pupuk Indonesia Arifin Tasrif.

Fahmy sempat menyatakan, apabila Jokowi menjatuhkan pilihannya kepada Jhony G. Plate sebagai Menteri ESDM maka investasi hulu migas akan sulit ditingkatkan. Apabila itu terjadi, mantan anggota Tim Anti Mafia Migas ini justru khawatir, penempatan Jhonny akan mengulang seperti menteri terdahulunya Jero Wacik. Politisi adal Partai Demoktrat itu tertangkap KPK karena terjerat kasus korupsi di sektor ESDM.

"Kementerian ESDM sangat riskan, karena walaupun APBN kecil tapi wewenangnya besar hingga triliunan rupiah. Artinya kondisi ini sangat riskan jika diberikan kepada partai," tandas dia.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, menyatakan pemilihan Menteri ESDM merupakan hak prerogatif presiden. Pihaknya berharap Menteri ESDM terpilih mampu menyelesaikam sejumlah tantangan di sektor ESDM utamanya terkait revisi UU Migas dalam rangka meningkatkan investasi hulu migas hingga meningkatkan cadangan migas yang semakin menurun. Tidak hanya itu, proyek 35.000 megawatt (MW)juga menjadi tantangan yang harus diselesaikan.

"Pemilihan Menteri ESDM merupakan hak prerogatif presiden. Harapannya memang dari figur profesional karena tantangannya cukup kompleks," kata dia.

Sebelum menjabat sebagai Menteri ESDM Arifin Tasrif merupakan ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Duta Besar Jepang. Sebelumnya, Arifin menduduki posisi Presiden Direktur Pupuk Indonesia Holding Co mulai 2010 sampai 2015.

Pria lulusan Institut Teknologi Bandung itu juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Petrokimia Gresik mulai 2001 sampai 2010. Arifin pernah bekerja sebagai Direktur Bisnis PT Rekayasa Industri mulai dari 1995 hingga 2001.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4196 seconds (0.1#10.140)