Perluas Konektivitas, AP II Kembangkan Terminal 4

Jum'at, 25 Oktober 2019 - 11:39 WIB
Perluas Konektivitas, AP II Kembangkan Terminal 4
Perluas Konektivitas, AP II Kembangkan Terminal 4
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta agar pengembangan infrastruktur dan sektor transportasi berdampak pada percepatan konektivitas untuk mendukung industri, pariwisata dan logistik.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan Presiden juga ingin pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi dilakukan berdasarkan prioritas, harus fokus dan terarah.

"Presiden mengarahkan agar memperluas konektivitas. Harus dipilih yang prioritas, infrastruktur apa yang dibangun dan lokasi di mana, lalu fokus," ujar Budi Karya di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Mendukung komitmen pemerintah, PT Angkasa Pura II (Persero) bersepakat melakukan pengembangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan pintu gerbang utama di Indonesia, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Isu penting lanjutan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta setelah selesainya runway ke-3 adalah mengenai kapasitas terminal penumpang. Oleh karena itu, Angkasa Pura II tengah mempersiapkan pembangunan Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta.

Terminal 4 merupakan proyek yang dampaknya cukup vital bagi pengembangan konektivitas transportasi udara nasional dan daya saing Indonesia.

Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan desain Terminal 4 sudah ditetapkan saat ini dan pembangunan akan dilakukan dalam 3 tahun atau dimulai pada 2021 hingga 2024.

"Nantinya pada 2024, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan Terminal 1, 2, 3, dan 4 akan memiliki kapasitas mencapai 100 juta penumpang per tahun," katanya

Melalui Terminal 4, Angkasa Pura II akan mendorong lebih banyak konektivitas penerbangan dari dan ke Indonesia.

"Target kami meningkatkan rute internasional di Soekarno-Hatta sehingga mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara ke Jakarta atau melanjutkan penerbangan ke destinasi lain di Indonesia. Kami ingin mewujudkan passenger connectivity dan tourism connectivity," jelas Muhammad Awaluddin.

Tourism connectivity, jelas Muhammad Awaluddin, juga terwujud dengan adanya low cost carrier terminal (LCCT) di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Bandara Angkasa Pura II lainnya juga siap mendukung pariwisata Indonesia seperti misalnya Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Bandara Silangit di dekat kawasan Danau Toba, Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung, serta Bandara Banyuwangi.

"Bandara-bandara di bawah pengelolaan Angkasa Pura II akan berupaya meningkatkan kinerja dan memperluas konektivitas penerbangan agar target nasional 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2020 bisa terwujud," jelas Muhammad Awaluddin.

Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara dengan total kapasitas terminal di seluruh bandara itu dapat menampung 86,15 juta penumpang per tahun. Saat ini, Angkasa Pura II telah memiliki rencana pengembangan dan pembangunan terminal baru di sejumlah bandara sehingga nantinya total kapasitas terminal dapat mencapai sekitar 178 juta penumpang per tahun.

Menhub Budi Karya menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo ingin agar sektor transportasi juga dapat mendukung kelancaran arus logistik.

Terkait dengan hal tersebut, Angkasa Pura II akan memastikan terwujudnya cargo connectivity melalui pengembangan cargo village di Soekarno-Hatta. Kawasan cargo village di Soekarno-Hatta ini diproyeksikan akan menangani sekitar 1,5 juta ton kargo setiap tahunnya.

Cargo village Soekarno-Hatta akan menjadi pusat pengelolaan kargo udara terbesar dan terintegrasi pertama di Indonesia, salah satunya didorong tumbuhnya bisnis e-commerce di dalam negeri. Pembangunan kawasan cargo village Soekarno-Hatta ditargetkan tuntas pada 2020.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5733 seconds (0.1#10.140)