CEO Inerco Dorong Penggunaan Pipa Baja Seamless Dalam Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - CEO PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang Luntungan mendorong penggunaan industri pipa baja seamless (pipa baja tanpa sambungan) dalam negeri untuk memenuhi permintaan industri minyak dan gas.
"Hanya saja, perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang saat ini berlaku dinilai masih belum berpihak pada produsen pipa baja seamless dalam negeri," ujar Hendrik di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia, Indonesia saat ini masih mengimpor pipa baja seamless senilai Rp15 triliun per tahun. Kebutuhan akan produk pipa baja seamless juga terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Dijelaskannya, permintaan pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri saat ini sebesar 500.000 ton per tahun.
Baca Juga: Kendaraan Lapis Baja China Beredar di Jalanan Rusia, Ini Spesifikasinya
Demi mendorong produk dalam negeri dan upaya efisiensi, menurut Hendrik, menjadi sebuah keharusan untuk bisa memposisikan dan mengoptimalkan kemampuan serta kapasitas produsen pipa baja seamless dalam negeri. Tujuannya agar produsen pipa baja seamless menjadi pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan pasar secara lebih mandiri.
"Di sisi lain, kandungan lokal pipa baja seamless juga terus ditingkatkan agar dapat memberi nilai tambah yang optimal. Sekaligus mengurangi defisit transaksi neraca perdagangan untuk produk pipa baja seamless," ujar Hendrik.
Dia berharap pemerintah dan stakeholder lainnya perlu memposisikan industri pipa baja nasional seamless agar menjadi tuan di negeri sendiri yang mandiri. Hendrik mengungkapkan, keberpihakan pemerintah diakui belum sepenuhnya tercermin terhadap industri pipa baja nasional.
Baca Juga: 7 Manfaat Naik Tangga selama 15 Menit, Turunkan Kolesterol hingga Panjang Umur
Hal tersebut dapat dilihat dalam hal perhitungan tingkat capaian TKDN untuk produk pipa baja seamless yang dikeluarkan oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Sejauh ini, tingkat capaian sertifikat TKDN untuk pipa baja seamless yang mengacu dari Data Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri P3DN dinilai masih belum cukup memberikan porsi yang ideal bagi produsen dalam negeri.
"Saat ini, Inerco sedang memperjuangkan kepada pemerintah agar target TKDN bisa mendapat lampu hijau sehingga berdampak pada kebanggaan produk dalam negeri dan penghematan," kata dia.
"Hanya saja, perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang saat ini berlaku dinilai masih belum berpihak pada produsen pipa baja seamless dalam negeri," ujar Hendrik di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia, Indonesia saat ini masih mengimpor pipa baja seamless senilai Rp15 triliun per tahun. Kebutuhan akan produk pipa baja seamless juga terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Dijelaskannya, permintaan pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri saat ini sebesar 500.000 ton per tahun.
Baca Juga: Kendaraan Lapis Baja China Beredar di Jalanan Rusia, Ini Spesifikasinya
Demi mendorong produk dalam negeri dan upaya efisiensi, menurut Hendrik, menjadi sebuah keharusan untuk bisa memposisikan dan mengoptimalkan kemampuan serta kapasitas produsen pipa baja seamless dalam negeri. Tujuannya agar produsen pipa baja seamless menjadi pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan pasar secara lebih mandiri.
"Di sisi lain, kandungan lokal pipa baja seamless juga terus ditingkatkan agar dapat memberi nilai tambah yang optimal. Sekaligus mengurangi defisit transaksi neraca perdagangan untuk produk pipa baja seamless," ujar Hendrik.
Dia berharap pemerintah dan stakeholder lainnya perlu memposisikan industri pipa baja nasional seamless agar menjadi tuan di negeri sendiri yang mandiri. Hendrik mengungkapkan, keberpihakan pemerintah diakui belum sepenuhnya tercermin terhadap industri pipa baja nasional.
Baca Juga: 7 Manfaat Naik Tangga selama 15 Menit, Turunkan Kolesterol hingga Panjang Umur
Hal tersebut dapat dilihat dalam hal perhitungan tingkat capaian TKDN untuk produk pipa baja seamless yang dikeluarkan oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Sejauh ini, tingkat capaian sertifikat TKDN untuk pipa baja seamless yang mengacu dari Data Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri P3DN dinilai masih belum cukup memberikan porsi yang ideal bagi produsen dalam negeri.
"Saat ini, Inerco sedang memperjuangkan kepada pemerintah agar target TKDN bisa mendapat lampu hijau sehingga berdampak pada kebanggaan produk dalam negeri dan penghematan," kata dia.
(nng)