5 Negara Benua Amerika yang Berpotensi Gabung BRICS

Rabu, 18 September 2024 - 17:53 WIB
loading...
A A A
Uruguay menjadi negara Amerika Latin pertama yang bergabung dengan NDB. “Uruguay melihat NDB sebagai peluang besar untuk memanfaatkan kerja sama dengan negara-negara anggotanya, dengan tujuan mencapai integrasi internasional yang lebih kuat dalam perdagangan dan arus investasi lintas batas," kata HE Azucena Arbeleche, Menteri Ekonomi dan Keuangan Uruguay saat itu.

Sebagai informasi NDB didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan untuk memobilisasi sumber daya bagi proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di BRICS dan negara-negara berkembang lainnya, melengkapi upaya lembaga keuangan multilateral dan regional yang ada untuk pertumbuhan dan pembangunan global.

Sementara itu terkait dengan keanggotaan BRICS, negara asal benua Amerika ini disebut-sebut juga berminat untuk menjadi satu bersama alinasi negara-negara berkembang. Meski begitu belum ada pernyataan resmi dari pihak Uruguay.

5. Argentina


Rusia sangat menyayangkan keputusan Argentina yang tidak ingin bergabung dengan blok ekonomi BRICS dan lebih memilih Amerika Serikat (AS). Untuk itu Moskow pun berharap Buenos Aires untuk mempertimbangkan kembali rencana penolakan menjadi anggota blok tersebut pada awal tahun 2024 ini.

Argentina sebenarnya telah mendapatkan lampu hijau untuk gabung bersama BRICS pada Januari, lalu. Namun Argentina tidak termasuk dalam 5 negara yakni Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Iran, dan Ethiopia yang mulai 1 Januar resmi menjadi anggota BRICS.

Calon anggota baru BRICS sebelumnya meliputi enam negara, antara lain Argentina, Iran, UEA, Arab Saudi, Ethiopia, dan Mesir. Namun Argentina menarik diri setelah presiden terpilih Javier Milei mencabut rencana keanggotaan negaranya di blok tersebut seperti yang dijanjikannya dalam kampanye pada pemilihan presiden.

Negara di Amerika bagian selatan itu secara resmi menarik diri dari rencana keanggotaan BRICS. Dalam korespondensi dengan Presiden Brazil sebelumnya, Luiz Inacio Lula da Silva, Milei menyatakan bahwa saat ini bukanlah "waktu yang tepat" bagi Argentina untuk menjadi anggota penuh.

Namun tidak menutup kemungkinan, jika Argentina ke depannya berpotensi untuk bergabung bersama BRICS. Diketahui sebelum Argentina harus berjuang menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak depresi tahun 1998 hingga 2002, ketika pengangguran meningkat di atas 20% dan lebih dari separuh penduduk jatuh di bawah garis kemiskinan.

Sebelumnya BRICS diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi Argentina untuk memperkuat ekonomi negara. BRICS diyakini akan menjadi peluang besar untuk memperkuat perekonomian di tengah krisis yang semakin parah di Amerika Selatan.

Menurut Fernandez saat masih menjabat Presiden, dengan bergabung bersama BRICS, Argentina akan bertindak sebagai mitra bicara yang penting dan perantara potensial untuk mencapai konsensus dengan negara-negara lain. Meski begitu, bergabung dengan BRICS juga memicu kritik dari oposisi di dalam negeri Argentina.

Hingga akhirnya Presiden Alberto Fernandez dari koalisi kiri-tengah Frente de Todos mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Sedangkan wakil presidennya, Cristina Fernandez de Kirchner, telah menolak untuk mencalonkan diri setelah dijatuhi hukuman penipuan yang kontroversial.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)