PLN EPI-Papua Bersama Konsorsium Teken JDA Proyek Gasifikasi di Papua Utara

Kamis, 05 Desember 2024 - 13:34 WIB
loading...
PLN EPI-Papua Bersama...
PLN EPI-Papua Bersama Konsorsium menandatangani JDA untuk proyek gasifikasi Papua Utara, Senin (2/12/2024) lalu. FOTO/Ist
A A A
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) menandatangani Joint Development Agreement (JDA) dengan Papua Bersama Konsorsium untuk proyek gasifikasi Papua Utara. Penandatanganan ini merupakan langkah lanjut dalam proyek gasifikasi untuk memperkuat rantai pasok gas melalui pembangunan infrastruktur midstream LNG untuk pembangkit listrik di wilayah Papua Utara.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, kerja sama strategis ini merupakan langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang lebih bersih, berkelanjutan dan berorientasi dalam negeri di Papua Utara.Kerja sama ini sekaligus juga menjadi upaya dalam mendukung ketahanan energi nasional.



"Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur gas, tetapi juga membangun sinergi kuat antara berbagai pihak untuk menjamin keamanan pasokan energi di Indonesia Timur. Dengan ditandatanganinya JDA ini, kami yakin langkah selanjutnya seperti desain, pendanaan, dan konstruksi akan berjalan lebih cepat," ujar Iwan dalam keterangan resminya, Kamis (5/12/2024).

Iwan menegaskan, sebagai penyedia utama energi primer untuk pembangkit listrik PLN, PLN EPI berkomitmen untuk menjaga rantai pasok energi yang andal dan efisien serta mendukung transisi energi nasional. Dengan mengutamakan gas sebagai sumber energi yang lebih bersih pengganti BBM, PLN EPI memperkuat posisinya sebagai katalis dalam upaya menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060.

"Kami percaya bahwa gas memiliki peran penting sebagai energi transisi yang dapat membantu mengurangi emisi karbon. Melalui proyek ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat ketahanan energi di Papua Utara tetapi juga mendukung Indonesia dalam mencapai target transisi energi berkelanjutan," tuturnya.



Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung operasional tujuh pembangkit listrik utama dengan total kapasitas 168 MW. Proyek ini juga membutuhkan rata-rata pasokan gas sebesar 20,83 BBTUD selama 20 tahun ke depan. Infrastruktur utama yang akan dibangun dari kerjasama ini ada 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jayapura dan Biak serta 2 Onshore Storage Facility di Manokwari dan Nabire untuk memastikan ketersediaan pasokan gas yang lebih stabil dan efisien.

Tujuh pembangkit yang akan menerima pasokan gas antara lain PLTMG Manokwari 2 (20 MW), MPP Nabire (23 MW), PLTMG Nabire 2 (10 MW), MPP Jayapura (50 MW), PLTMG Jayapura Peaker (40 MW), PLTMG Biak (15 MW), PLTMG Biak 2 (10 MW). PLN EPI dan Papua Bersama Konsorsium, yang terdiri dari PT Pertamina Internasional Shipping, PT PGN LNG Indonesia, PT Enviromate Technology International, dan PT APCA Tirta Engineering, akan bekerjasama dalam validasi teknis, desain rekayasa, perizinan, pemodelan keuangan, hingga manajemen proyek secara keseluruhan.

Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina Internasional ShippingEka Suhendra menegaskan pentingnya proyek ini sebagai wujud nyata sinergi antar-BUMN. "Proyek ini adalah peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan pengalaman dan kemampuan teknis konsorsium, kami optimis proyek ini akan memberikan manfaat signifikan, tidak hanya untuk sektor energi tetapi juga untuk masyarakat Papua," jelasnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1494 seconds (0.1#10.140)