Harta Konglomerat Sinar Mas, Keluarga Widjaja Melesat 75% Tembus Rp302,5 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harta kekayaan konglomerat Sinar Mas, keluarga Widjaja melonjak 75% menjadi USD18,9 miliar atau setara Rp302,5 triliun (kurs Rp16.005 per USD), didorong oleh lonjakan tujuh kali lipat saham Dian Swastatika Sentosa, yakni unit energi hingga infrastruktur dari group Sinar Mas . Saat ini aset terbesar keluarga Widjaja, Dian Swastatika belum lama ini memperluas portofolio energi terbarukan dan telekomunikasinya.
"Pertumbuhan laba yang signifikan untuk bisnis non-batubara pada tahun 2023 membantu mendorong antusiasme investor," kata Hendra Wardana, pendiri perusahaan riset Indonesia Stocknow, seperti dilansir Forbes.
Sementara itu batu bara masih menyumbang bagian terbesar dari pendapatan Dian Swastatika senilai USD5 miliar pada tahun 2023, meski penjualan mengalami penurunan hingga 18% karena pelemahan harga batu bara.
Pada bulan September, Dian Swastatika mengaku bakal menghabiskan USD400 juta untuk mengembangkan dua proyek panas bumi dengan potensi menghasilkan lebih dari 80 megawatt. Perusahaan ini juga bermitra dengan Korea Investment Real Asset Management milik taipan Korea, Kim Nam-goo untuk membangun pusat data senilai USD300 juta di Jakarta.
Secara terpisah, Sinar Mas juga berencana untuk menggabungkan unit telekomunikasi Smartfren dengan XL Axiata, perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia berdasarkan pelanggan, dalam kesepakatan senilai USD6,5 miliar.
Kesepakatan tersebut akan membantu entitas gabungan bersaing dengan rival mereka yang lebih besar, yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison yang dikuasai negara. Sedangkam unyuk cabang properti, group Sinar Mas Land sedang membangun zona ekonomi khusus senilai USD1 miliar yang mencakup sekolah dan rumah sakit di BSD City, sebuah distrik raksasa seluas 6.000 hektar di pinggiran Jakarta.
Berdasarkan data Forbes, keluarga Widjaja menjadi pemenang terbesar dalam dolar dan persentase terkait lonjakan harta kekayaan dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia . Lonjakan 75% didukung oleh diversifikasi ke energi panas bumi dan pusat data.
Dalam daftar terbaru, keluarga Widjaja berada di posisi keempat orang terkaya di Indonesia dengan harta mencapai USD18,9 miliar.
"Pertumbuhan laba yang signifikan untuk bisnis non-batubara pada tahun 2023 membantu mendorong antusiasme investor," kata Hendra Wardana, pendiri perusahaan riset Indonesia Stocknow, seperti dilansir Forbes.
Baca Juga
Sementara itu batu bara masih menyumbang bagian terbesar dari pendapatan Dian Swastatika senilai USD5 miliar pada tahun 2023, meski penjualan mengalami penurunan hingga 18% karena pelemahan harga batu bara.
Pada bulan September, Dian Swastatika mengaku bakal menghabiskan USD400 juta untuk mengembangkan dua proyek panas bumi dengan potensi menghasilkan lebih dari 80 megawatt. Perusahaan ini juga bermitra dengan Korea Investment Real Asset Management milik taipan Korea, Kim Nam-goo untuk membangun pusat data senilai USD300 juta di Jakarta.
Secara terpisah, Sinar Mas juga berencana untuk menggabungkan unit telekomunikasi Smartfren dengan XL Axiata, perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia berdasarkan pelanggan, dalam kesepakatan senilai USD6,5 miliar.
Kesepakatan tersebut akan membantu entitas gabungan bersaing dengan rival mereka yang lebih besar, yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison yang dikuasai negara. Sedangkam unyuk cabang properti, group Sinar Mas Land sedang membangun zona ekonomi khusus senilai USD1 miliar yang mencakup sekolah dan rumah sakit di BSD City, sebuah distrik raksasa seluas 6.000 hektar di pinggiran Jakarta.
Berdasarkan data Forbes, keluarga Widjaja menjadi pemenang terbesar dalam dolar dan persentase terkait lonjakan harta kekayaan dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia . Lonjakan 75% didukung oleh diversifikasi ke energi panas bumi dan pusat data.
Dalam daftar terbaru, keluarga Widjaja berada di posisi keempat orang terkaya di Indonesia dengan harta mencapai USD18,9 miliar.
(akr)