Ramai #KaburAjaDulu dari RI, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding Singgung Cinta Tanah Air
loading...

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut seruan Kabur Aja Dulu secara tidak langsung akan membantu perekonomian negara lain. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut seruan "#KaburAjaDulu" secara tidak langsung akan membantu perekonomian negara lain. Menurutnya hal tersebut justru akan membawa kerugian bagi bangsa Indonesia.
"Kalau banyak warga kita di luar, ya memang itu aslinya dengan secara tidak langsung mereka akan membantu ekonomi negara orang," kata Menteri P2MI , Karding saat dijumpai di kantornya di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Menteri Karding menjelaskan, itu dimungkinkan karena warga Indonesia yang bekerja di luar negeri akan menghabiskan penghasilannya di sana. Dengan demikian perputaran ekonomi tidak berjalan di negara asal yaitu Indonesia.
"Karena kan belanjanya di sana, makannya di sana, sehingga perputaran uangnya di sana. Kita harapkan sebenarnya kita bantu negara kita yang lagi memang butuh kebersamaan untuk bangkit di bawah pemerintahan," lanjutnya.
Lebih jauh Menteri Karding juga mengatakan seruan tersebut belum tentu menjadi solusi, pasalnya untuk pergi dari Indonesia perlu persiapan yang matang. Ia pun menekankan bahwa boleh bagi seseorang bekerja di luar negeri, namun dengan catatan harus memiliki keterampilan yang memadai.
"Teman-teman muda ini juga harus paham bahwa kabur aja dulu itu belum tentu solusi. Kenapa? Di negara-negara luar itu juga hidup tidak gampang. Apalagi kalau tidak memiliki skill," papaprnya.
Meski begitu Ia mengakui tagar "Kabur Aja Dulu" menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. Menurutnya, itu merupakan sentilan bagi pemerintah untuk terus berbenah.
"Mungkin koreksi anak muda terhadap kita, oleh karena itu kita harus memperbaiki beberapa hal. Ini kelihatannya hashtag Kabur Aja Dulu sepele, tapi sesungguhnya itu mendasar," ungkap Menteri Karding.
Menteri Karding menilai fenomena Kabur Aja Dulu perlu disikapi dengan serius. Ia pun menekankan agar ini bisa segera direspon oleh pemerintah, mengingat persoalan pekerjaan, kenyamanan, dan keamanan menjadi hal yang krusial bagi masyarakat.
"Kalau banyak warga kita di luar, ya memang itu aslinya dengan secara tidak langsung mereka akan membantu ekonomi negara orang," kata Menteri P2MI , Karding saat dijumpai di kantornya di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Menteri Karding menjelaskan, itu dimungkinkan karena warga Indonesia yang bekerja di luar negeri akan menghabiskan penghasilannya di sana. Dengan demikian perputaran ekonomi tidak berjalan di negara asal yaitu Indonesia.
"Karena kan belanjanya di sana, makannya di sana, sehingga perputaran uangnya di sana. Kita harapkan sebenarnya kita bantu negara kita yang lagi memang butuh kebersamaan untuk bangkit di bawah pemerintahan," lanjutnya.
Lebih jauh Menteri Karding juga mengatakan seruan tersebut belum tentu menjadi solusi, pasalnya untuk pergi dari Indonesia perlu persiapan yang matang. Ia pun menekankan bahwa boleh bagi seseorang bekerja di luar negeri, namun dengan catatan harus memiliki keterampilan yang memadai.
"Teman-teman muda ini juga harus paham bahwa kabur aja dulu itu belum tentu solusi. Kenapa? Di negara-negara luar itu juga hidup tidak gampang. Apalagi kalau tidak memiliki skill," papaprnya.
Meski begitu Ia mengakui tagar "Kabur Aja Dulu" menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. Menurutnya, itu merupakan sentilan bagi pemerintah untuk terus berbenah.
"Mungkin koreksi anak muda terhadap kita, oleh karena itu kita harus memperbaiki beberapa hal. Ini kelihatannya hashtag Kabur Aja Dulu sepele, tapi sesungguhnya itu mendasar," ungkap Menteri Karding.
Menteri Karding menilai fenomena Kabur Aja Dulu perlu disikapi dengan serius. Ia pun menekankan agar ini bisa segera direspon oleh pemerintah, mengingat persoalan pekerjaan, kenyamanan, dan keamanan menjadi hal yang krusial bagi masyarakat.
Lihat Juga :