Muhammadiyah Sambut Gembira Rencana Prabowo Libatkan Ormas Keagamaan Awasi Danantara
loading...

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto untuk melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan dalam pengawasan BP Investasi Danantara. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto untuk melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan dalam pengawasan Daya Anagata Nusantara ( Danantara ), sebuah badan investasi nasional. Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menilai langkah tersebut penting untuk menjaga nilai-nilai konstitusi serta budaya bangsa Indonesia.
"Ormas keagamaan dilibatkan sebagai pengawas Danantara patut kita sambut gembira karena kita ingin negara kita menjadi negara yang maju, tapi majunya tidak seperti Eropa dan Amerika serta China dan lain-lain," kata Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas kepada awak media, Rabu (19/2/2025).
Anwar pun menegaskan, peran ormas keagamaan dalam mengawasi Danantara diharapkan dapat menjaga nilai-nilai keagamaan, keadilan, dan kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
"Kehadiran ormas- ormas keagamaan sebagai pengawas dari Danantara kita harapkan akan dapat menjaga nilai-nilai yang terdapat dalam konstitusi serta budaya bangsa kita, terutama untuk menjaga nilai-nilai keagamaan, keadilan dan kebersamaan yang selama ini kita junjung tinggi secara bersama," tegasnya.
Sambung Anwar Abbas juga mengingatkan pentingnya memastikan bahwa pengelolaan ekonomi, terutama yang dilakukan oleh badan-badan usaha milik negara, tidak menyimpang dari filosofi dan cita-cita yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa.
"Ini penting menjadi perhatian kita bersama karena kita lihat pengelolaan ekonomi kita saat ini sudah sangat kental warna liberalisme kapitalismenya sehingga akibatnya kesenjangan sosial ekonomi di negeri tampak semakin tajam dan terjal dan hal demikian tentu saja tidak kita inginkan," jelasnya.
"Kita berharap ke depan jangan sampai masalah-masalah yang terkait dengan ekonomi apalagi yang dilakukan oleh badan-badan usaha milik negara, itu menyimpang dari falsafah dan cita-cita yang sudah digariskan oleh para pendiri bangsa kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyampaikan bahwa Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. Dia pun menegaskan bahwa pengelolaan dana investasi tersebut harus diawasi bersama-sama, termasuk oleh para mantan presiden dan wakil presiden Indonesia, serta ormas-ormas keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
"Tanggal 24 Februari yang akan datang, 9 hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia, saya beri nama Danantara dan ini kita harus jaga bersama karena itu saya minta semua presiden sebelum saya berkenan menjadi ikut pengawas di Danantara," kata Prabowo dalam acara HUT Gerindra ke-17, Sabtu (15/2) lalu.
"Ormas keagamaan dilibatkan sebagai pengawas Danantara patut kita sambut gembira karena kita ingin negara kita menjadi negara yang maju, tapi majunya tidak seperti Eropa dan Amerika serta China dan lain-lain," kata Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas kepada awak media, Rabu (19/2/2025).
Anwar pun menegaskan, peran ormas keagamaan dalam mengawasi Danantara diharapkan dapat menjaga nilai-nilai keagamaan, keadilan, dan kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
"Kehadiran ormas- ormas keagamaan sebagai pengawas dari Danantara kita harapkan akan dapat menjaga nilai-nilai yang terdapat dalam konstitusi serta budaya bangsa kita, terutama untuk menjaga nilai-nilai keagamaan, keadilan dan kebersamaan yang selama ini kita junjung tinggi secara bersama," tegasnya.
Sambung Anwar Abbas juga mengingatkan pentingnya memastikan bahwa pengelolaan ekonomi, terutama yang dilakukan oleh badan-badan usaha milik negara, tidak menyimpang dari filosofi dan cita-cita yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa.
"Ini penting menjadi perhatian kita bersama karena kita lihat pengelolaan ekonomi kita saat ini sudah sangat kental warna liberalisme kapitalismenya sehingga akibatnya kesenjangan sosial ekonomi di negeri tampak semakin tajam dan terjal dan hal demikian tentu saja tidak kita inginkan," jelasnya.
"Kita berharap ke depan jangan sampai masalah-masalah yang terkait dengan ekonomi apalagi yang dilakukan oleh badan-badan usaha milik negara, itu menyimpang dari falsafah dan cita-cita yang sudah digariskan oleh para pendiri bangsa kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyampaikan bahwa Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. Dia pun menegaskan bahwa pengelolaan dana investasi tersebut harus diawasi bersama-sama, termasuk oleh para mantan presiden dan wakil presiden Indonesia, serta ormas-ormas keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
"Tanggal 24 Februari yang akan datang, 9 hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia, saya beri nama Danantara dan ini kita harus jaga bersama karena itu saya minta semua presiden sebelum saya berkenan menjadi ikut pengawas di Danantara," kata Prabowo dalam acara HUT Gerindra ke-17, Sabtu (15/2) lalu.
Lihat Juga :