Harga Beras di 3 Negara Tetangga Hampir Rp100 Ribu per Kg, Mentan Amran: Indonesia Stabil

Kamis, 20 Maret 2025 - 13:53 WIB
loading...
Harga Beras di 3 Negara...
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyoroti krisis beras yang sedang melanda Kawasan Asia, termasuk Jepang, Malaysia, dan Filipina. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian ( Mentan ) Andi Amran Sulaiman menyoroti krisis beras yang sedang melanda Kawasan Asia, termasuk Jepang, Malaysia, dan Filipina. Menurutnya, harga beras di negara tersebut sudah hampir menyentuh Rp100.000 per Kg.

Mentan Amran menyebut Indonesia patut bersyukur dengan stabilitas harga yang juga diikuti dengan kenaikan harga pembelian pemerintah atau HPP gabah sebesar Rp6.500/kg. Ia pun menyampaikan bahwa situasi ini patut terus dijaga.

“Di tingkat global sedang terjadi krisis pangan. Jepang harga beras hampir Rp100.000/kg. Malaysia ribut dengan beras, begitu juga Filipina yang mengalami krisis beras. Tiga negara tetangga ini sudah krisis beras. Alhamdulillah, harga beras di Indonesia stabil,” kata Mentan, Kamis (20/3/2025).



Mentan Amran menjelaskan, bahwa upaya menjaga ketahanan pangan mutlak dilakukan demi keberlangsungan negara. Apalagi diperlukan langkah dan kebijakan menangani pangan di tengah berbagai tantangan konflik gobal dan perubahan iklim.

“Pangan adalah isu strategis yang memengaruhi stabilitas negara. Secanggih-canggihnya Jepang membuat motor, pesawat terbang, tapi kalau berasnya tidak ada itu negara akan bermasalah, lihat negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina yang menjadi pusat penelitian beras, juga bermasalah,” ungkapnya.

Mentan mengatakan, ketersediaan beras dan stabilitas harga yang berlaku saat ini merupakan buah kerja keras para petani dan juga dukungan berbagai pihak dalam mempertahankan Indonesia sebagai salah satu penghasil beras terbesar di dunia.

Selain itu, pencapaian ini juga tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, serta dukungan dari berbagai pihak terkait. Mentan Amran menekankan pentingnya kerja sama ini untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga.

“Alhamdulliah pangan Indonesia kuat berkat kerja keras para petani yang berhasil mengolah lahan intensifikasi dan ekstensifikasi seperti cetak sawah, optimasi lahan, perluasan areal tanam, pompanisasi, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus terus bekerja keras dan berkolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia,” ungkapnya.

Untuk menjaga produksi nasional, Mentan menyebut pemerintah terus menggalakkan transformasi pertanian tradisional ke modern. Langkah-langkah konkret yang diambil antara lain pendistribusian traktor roda dua dan empat, combine harvester, drone penebar benih, mesin tanam, mesin panen, serta pembangunan gudang yang terintegrasi dengan produksi.

Mentan Amran menambahkan semua ini dilakukan untuk mengimbangi lonjakan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami kenaikan 3,5 juta orang pertahun atau 35 juta orang dalam 10 tahun.

“Kalau 10 tahun 35 juta, kira-kira pangannya dari mana? Kalau lahan tetap dan konsumsi bertambah kira-kira apa yang terjadi. Pangan bermasalah negara bermasalah. Karena itu sekarang kita lagi kerja dan hasilnya sudah ada, bayangkan kalau hal ini terjadi seperti Malaysia, di mana penduduk kita 10 kali lipat dari mereka. Kita ini 280 juta jiwa,” katanya.

Sebagai informasi, cadangan beras pemerintah atau CBP saat ini mencapai 2,2 juta ton atau yang terbesar di sepanjang sejarah. Angka tersebut dipastikan bertambah besar seiring panen raya yang dilakukan para petani di sejumlah sentra.



Untuk diketahui, Indonesia juga memastikan tidak akan melakukan impor beras pada tahun 2025 ini. Selain itu, pemerintah tengah menargetkan capaian swasembada pada tahun 2026 mendatang.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mentan Amran Kecewa...
Mentan Amran Kecewa Gabah Dibeli di Bawah HPP! Pimwil BULOG Kalsel Dicopot
Daftar 7 Perusahaan...
Daftar 7 Perusahaan Nakal yang Sunat Takaran MinyaKita Berikut Asal Daerahnya
Update Harga Pangan...
Update Harga Pangan Minggu 9 Maret 2025, Bawang, Cabai dan Beras Masih Naik
Mentan Amran Sebut Harga...
Mentan Amran Sebut Harga Cabai Berangsur Turun
Mentan Amran Targetkan...
Mentan Amran Targetkan Sumsel Masuk Tiga Besar Produsen Beras Nasional
Operasi Pasar di Palembang,...
Operasi Pasar di Palembang, Mentan Amran: Kami Mohon Sekali Lagi, Jangan Menjual di Atas HET
Harga Pangan Awal Ramadan,...
Harga Pangan Awal Ramadan, Mentan: Harga Beras Turun, Cabai Naik
Sidak ke Pasar Cipinang,...
Sidak ke Pasar Cipinang, Mentan Amran: Tak Ada Alasan Harga Pangan Naik, Produksi Berlimpah
Harga Beras di Jepang...
Harga Beras di Jepang Naik 90%, Bagaimana di Indonesia?
Rekomendasi
Pemudik Keluhkan Lambannya...
Pemudik Keluhkan Lambannya Pelayanan di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak
8 Tanda Orang yang Mendapatkan...
8 Tanda Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar, Tanda Apa Saja?
Houthi Gelar Serangan...
Houthi Gelar Serangan Ketiga di Bandara Ben Gurion Israel dalam 48 Jam
Berita Terkini
Malas Gerak, Harga Emas...
Malas Gerak, Harga Emas Hari Ini Stagnan Rp1.764.000 per Gram
27 menit yang lalu
Kembangkan Panas Bumi...
Kembangkan Panas Bumi di Aceh, PGE Pastikan Berjalan Secara Berkelanjutan
2 jam yang lalu
Kuasa Hukum Berikan...
Kuasa Hukum Berikan Klarifikasi Laporan J Trust Bank terhadap Crowde
9 jam yang lalu
Potret Pesona Pantura...
Potret Pesona Pantura dan Pansela, Jalur Non Tol yang Ingin Dihidupkan Kembali
9 jam yang lalu
Pertamina Patra Niaga...
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Bantuan Korban Banjir di Bandung
9 jam yang lalu
Danone dan PBNU Kolaborasi...
Danone dan PBNU Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
10 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Korup...
Negara Paling Korup di Asia Tenggara, Indonesia Nomor Berapa?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved