Pertamina Tegaskan Tidak Turunkan Harga BBM
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina menegaskan tidak ada perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) kendati harga minyak dunia sedang turun drastis.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menerangkan turunnya harga minyak dunia bukan otomatis membuat perusahaan penyedia bahan bakar langsung menurunkan harga BBM.
"Kami sudah menyampaikan sebelumnya, bahwa harga BBM Pertamina sampai sekarang masih sama. Meski harga minyak dunia naik atau turun, (Pertamina) sejak 2016, (harga) stabil tidak ada kenaikan, harga tetap seperti yang ada sekarang," kata Fajriyah dalam konferensi pers virtual, Minggu (3/5/2020).
Menurutnya, Pertamina terus memonitor dan mengawasi harga minyak dunia. Apalagi harga minyak dunia saat ini mengalami volatilitas tinggi, yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang menurunkan permintaan minyak dunia.
"Sekarang, harga minyak mentah sedang tidak normal. Tiap negara mengalami situasi yang berbeda. Memang ada yang sudah pulih seperti China, jadi kita harapkan kebutuhan energi nanti akan kembali seperti semula," jelasnya.
Lihat Juga: Bos Bank Sentral Warning, Perang Iran-Israel Bisa Mengulang Guncangan Energi Era 1970-an
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menerangkan turunnya harga minyak dunia bukan otomatis membuat perusahaan penyedia bahan bakar langsung menurunkan harga BBM.
"Kami sudah menyampaikan sebelumnya, bahwa harga BBM Pertamina sampai sekarang masih sama. Meski harga minyak dunia naik atau turun, (Pertamina) sejak 2016, (harga) stabil tidak ada kenaikan, harga tetap seperti yang ada sekarang," kata Fajriyah dalam konferensi pers virtual, Minggu (3/5/2020).
Menurutnya, Pertamina terus memonitor dan mengawasi harga minyak dunia. Apalagi harga minyak dunia saat ini mengalami volatilitas tinggi, yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang menurunkan permintaan minyak dunia.
"Sekarang, harga minyak mentah sedang tidak normal. Tiap negara mengalami situasi yang berbeda. Memang ada yang sudah pulih seperti China, jadi kita harapkan kebutuhan energi nanti akan kembali seperti semula," jelasnya.
Lihat Juga: Bos Bank Sentral Warning, Perang Iran-Israel Bisa Mengulang Guncangan Energi Era 1970-an
(bon)