Misi KSDI Membangun Internet hingga Satelit Desa

Selasa, 08 September 2020 - 23:46 WIB
loading...
Misi KSDI Membangun...
Saat internet menjadi jawaban atas terbatasnya kontak sosial dan fisik manusia selama pandemi Covid-19 ini, masih ada sekitar 13 ribu desa yang kesulitan sinyal. Foto/Dok
A A A
SOLO - Saat internet menjadi jawaban atas terbatasnya kontak sosial dan fisik manusia selama pandemi Covid-19 ini, masih ada sekitar 13 ribu desa yang kesulitan sinyal yang mengakibatkan masyarakatnya kesulitan mengakses internet.

“Kita bertekad mewujudkan pemenuhan kebutuhan teknologi digital di wilayah yang belum terjamah itu,” kata Tedy Tri Cahyono, anggota Dewan Pengawas Koperasi Satelit Desa Indonesia (KSDI), saat membuka orientasi dan pelatihan mitra regional KSDI se Jawa Tengah di Solo.

(Baca Juga: Kolaborasi Koperasi dan Teknologi Menjawab Tantangan Kuota Internet Belajar )

Di hadapan para calon mitra KSDI, Tedy mengungkapkan, KSDI akan meluncurkan beberapa produk untuk menyambungkan internet hingga ke desa-desa. Mulai dari jaringan internet yang dinamakan Telkodesa. Untuk keperluan tersebut, KSDI bahkan mengancangkan pada 2022 akan meluncurkan satelit sendiri.

Selain penyediaan jaringan, KSDI juga memproduksi smartphone bernama Desanova sebagai perwujudan dari sisi perangkat (device). Pada akhir tahun ini, KSDI telah memproduksi 20 ribu smartphone yang terdiri atas dua tipe. KSDI juga menyediakan Superdesa yang merupakan platform digital desa yang dapat dipesan sesuai kebutuhan.

Dijelaskan Tedy, aplikasi Superdesa ini merupakan platform digital desa yang dapat dipesan sesuai kebutuhan misalnya untuk kepentingan pemerintahan kabupaten atau kota. "Akan ada zoom atau Guyup, chatting Whastapp atau Sambung. Terdapat pula laku-beli semacam Tokopedia. Ada pula sosial medianya yang dinamakan Temu. Untuk namanya masih bisa dikomplain,” kata Tedy mengakhiri paparannya.

(Baca Juga: Koperasi Jangan Sampai Goyah Demi Selamatkan Ekonomi Nasional )

Ketua Dewan Pengawas KSDI, Budiman Sudjatmiko yang hadir lewat video conference juga menyampaikan, bahwa filosofi nama KSDI yang merupakan singkatan dari empat kata yang menurutnya adalah penggabungan hal-hal baik dan hal-hal hebat.

“Koperasi yang merupakan soko guru perekonomian Indonesia dengan semangat kegotong-royongan, satelit (komunikasi) merupakan benda hebat yang ada di di langit, teknologi canggih menjadi sarana yang mampu menghubungkan dan menyatukan wilayah nusantara, yang bisa dimaknai pula sebagai transponder gagasan ide yang berbasis teknologi.

"Hal hebat lain yakni desa yang berada di bumi yang di dalamnya terdapat kebudayaan, kegotongroyongan, sumber daya alam dan sumber daya manusia,” kata politikus PDI Perjuangan dan juga founder Innovator 4.0 Indonesia itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)