Total Logistics Raih ISO/IEC 9001: 2015 dan 45001: 2018

Kamis, 10 September 2020 - 23:26 WIB
loading...
Total Logistics Raih ISO/IEC 9001: 2015 dan 45001: 2018
Terbukti pada pertengahan 2020 ini, perusahaan jasa layanan logistik dan distribusi yang mengusung merek Total Logistics itu meraih dua sertifikasi penting perusahaan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Amanat Perkasa Speed membuktikan kinerja maksimal dengan spesifikasi unggulan dalam pelayanan publik di bidang logistik di Tanah Air. Terbukti pada pertengahan 2020 ini, perusahaan jasa layanan logistik dan distribusi yang mengusung merek Total Logistics itu meraih dua sertifikasi penting perusahaan.

Dua hal penting itu yakni berupa sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) 9001: 2015 dan ISO 45001: 2018 di bidang jasa layanan manajemen mutu pergudangan dan distribusi barang dengan mengusung prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sertifikasi penting industri yang disandang Total Logistics tertanggal 23 Juli 2020 tersebut berlaku tiga tahun, hingga 22 Juli 2023.

(Baca Juga: Mendag Minta ke Anies PSBB DKI Tak Bikin Seret Arus Logistik )

Managing Director PT Amanat Perkasa Speed, Joseph Sulistijo mengatakan, pada dasarnya sistem kinerja perusahaan harus berjalan secara kontinu di semua lini dengan keberadaan sertifikasi ISO 9001 dan 45001 ini. "Dengan sistem, tidak bergantung pada peranan dari satu atau beberapa gelintir orang saja," ujar Joseph tegas dan penuh optimistis, di acara syukuran meraih sertifikasi ISO di Kantor Pusat Total Logistics di kawasan Joglo, Jakarta Barat.

Acara syukuran tersebut juga diselenggarakan serentak di Kantor Total Operation Center, kantor cabang lainnya, dan di area proyek, setelah surat rekomendasi diberikan lembaga lembaga profesional sertifikasi internasional, Lloyd's Register.

Direktur IT dan Operasional Boyke Sutendi, Direktur Sales dan Marketing Yudhi Prihantoro, serta Direktur Keuangan dan Administrasi Junie Sulistijo sepakat bahwa kehadiran sertifikasi ISO 9001 dan 45001 membuktikan upaya maksimal seluruh pihak dalam mewujudkan visi perusahaan. Yakni, sebagai perusahaan integrator logistic terpercaya, yang mampu menangani kebutuhan pelanggan secara global, dari hulu ke hilir.

Atas dasar itu pula, Total Logistics dengan sepenuh hati selalu mengedepankan pelayanan kebutuhan pelanggan secara jujur dan kreatif menciptakan jasa yang bernilai tambah tinggi. Tentunya, seiring dengan itu pula berupaya mendapatkan laba bagi pertumbuhan perusahaan dan mitra, yang mampu meningkatkan kualitas hidup seluruh stakeholders.

(Baca Juga: Mesin Industri Logistik Mati 90%, Panasinnya Lama Jika PSBB Lagi )

Proses sertifikasi bagi Total Logistics telah dimulai sejak awal 2020. Usai proses kualifikasi, badan sertifikasi merekomendasikan perusahaan untuk mendapatkan sertifikat ISO pada pertengahan Juni silam. Usai sebulan proses registrasi, kini Total Logistics berhak menggunakan logo ISO sesuai aktivitas perusahaan yang dimaksud.

Sertifikasi ISO 9001: 2015 dengan nomor persetujuan 00026274 dan nomor sertifikat 10281340 bagi Total Logistics dirilis Lloyd's Register. Lembaga tersebut juga mencatatkan persetujuan bernomor 00026273 dan nomor sertifikat 10281339 untuk ISO 45001: 2018 bagi perusahaan jasa logistik nasional yang sudah berpengalaman di Tanah Air dan mancanegara sejak 1999 ini.

ISO 9001 adalah standar internasional di bidang Sistem Manajemen Mutu (SMM). Sebuah institusi atau perusahaan yang telah mendapatkan akreditasi berupa pengakuan pihak lain yang independen seperti ISO, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal sistem manajemen jaminan mutu produk atau jasa yang dihasilkannya. Sederhananya, manajemen Total Logistics konsisten menerapkan kualitas mutu secara nyata dalam aktivitas usahanya demi kepuasan pelanggan.

Sementara ISO 45001, adalah sebuah standar internasional baru untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Sertifikasi tersebut menggantikan standar Occupational Health and Safety Management System (OHSAS) 18001. Standar baru ini terfokus pada konteks organisasi yang tak hanya mempertimbangkan isu K3 pada perusahaan, tapi juga melibatkan masyarakat lebih luas berupa dampak aktivitas perusahaan pada komunitas di sekitarnya.

ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standardisasi nasional setiap negara. Sebelum menjadi nama ISO pada awalnya lembaga tersebut bernama IOS. Sekadar informasi, singkatan ISO dikutip dari bahasa Yunani, isos, yang berarti sama. Dalam menetapkan suatu standar, ISO mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk bersama-sama membahas standarisasi dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC), dan Kelompok Kerja (WG).
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6188 seconds (0.1#10.140)