Panen Hidroponik Lahirkan Kepuasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kini bukan hanya petani yang pandai membudidayakan tanaman. Sejumlah tokoh politik dan publik pun mulai keranjingan bercocok tanam dengan munculnya teknik hidroponik.
Wakil Ketua Umum DPP Golkar Hetifah Sjaifudian misalnya punya alasan tersendiri mengurusi hidroponik, tanaman yang hidup tanpa media tanah. Selain untuk melepas penat dengan aktivitasnya sebagai politikus, dia memang ingin sayuran yang dikonsumsi keluarga merupakan sayuran organik. Alasan utamanya, dengan asupan sayur yang terjaga dari bahan kimia, kesehatan dirinya dan keluarga bisa lebih terjaga. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Pastinya, dengan menanam sendiri, sayuran yang dihasilkan tentu terjamin dari pestisida. Karena itu dia lebih memilih tanaman hidroponik yang lebih mengandalkan air ketimbang obat kimia macam pestisida untuk pertumbuhannya.
"Kalau menggunakan tanah, belum tentu kita bisa menjaga lingkungan. Tapi kalau air sudah pasti terjaga terus. Biasanya tanaman hidroponik untuk menyemai beberapa jenis tanaman, setelah itu dipindah ke pot," ungkapnya.
Cara bercocok tanam lewat hidroponik memang mudah dan cepat. Persentase keberhasilannya juga cukup besar.
Hetifah bercerita, untuk satu pot kecil bisa panen bayam sampai tiga kali dalam dua minggu. Itu pula yang membuat Hetifah berbahagia. Bahkan dia kerap mencoba jenis-jenis baru tanaman hidroponik. Misalnya jenis cabai baru pernah membuatnya sangat penasaran. Karena itu dia begitu bersemangat saat melakukan percobaan menanam tanaman tersebut. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)
"Ada semangat baru kalau pagi ingin cepat bangun untuk melihat perkembangannya. Misalnya daunnya sudah seperti apa dan lain-lain. Pastinya saya sangat senang ketika memanen jenis sayuran baru itu,” sambungnya.
Bagi Hetifah, kebahagiaan itu nyata terlihat dengan tanaman-tanaman hidroponiknya. Bahkan saat pandemi yang menyarankan masyarakat tinggal di rumah saja, dia pun tetap betah di rumah karena ada kesibukan yang menyenangkan di tengah adanya rapat-rapat virtual dari rumah.
"Rapat melalui Zoom buat pusing. Tapi, dengan melihat tanaman yang hijau, hati menjadi tenang dan adem," ujarnya.
Selain itu dengan aktivitas berkebun, secara tidak sadar Hetifah juga sudah melakukan aktivitas yang disarankan pemerintah untuk berjemur di pagi hari. Bahkan angkat-mengangkat wadah atau pot pun menjadi olahraga rutin yang dijalaninya hampir setiap hari. (Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ini Efektif Turunkan Kadar Kolesterol)
Kini Hetifah sedang proses membangun green house di halaman rumahnya. Dia membuat instalasi pipa paralon berukuran cukup besar. Bahkan dia juga sudah bergabung dengan komunitas hidroponik di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Hetifah, mereka tidak ambil untung dari pembuatan instalasi hidroponik tersebut. Bahkan, selama bertanam, mereka mendampingi dirinya hingga menampung hasil panennya. Apa pun jenis tanamannya, itu akan ditampung karena dipastikan hasil panen memiliki kelebihan ketimbang sayuran yang ditanam di tanah.
"Kalau hasilnya banyak, dapat diserahkan kepada mereka. Pasti ada hitungan bisnisnya juga sehingga kita dapat keuntungan secara materi. Meski tidak banyak, itu cukup lumayan bagi sebuah hobi. Selain bisa memenuhi dapur, juga bisa menambah penghasilan," tuturnya.
Kebun sayur Hetifah sendiri rencananya akan dibuat 1.000 lubang tanam. Hetifah berharap, sayuran hasil panen hidroponiknya akan melimpah dan dapat bermanfaat untuk semua orang. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Sperma Berukuran Raksasa Berusia 100 Juta Tahun)
Selain Hetifah, ada politikus Partai Demokrat Andi Arief yang juga sudah lebih dahulu memiliki kebun hijau hidroponik. Bukan hanya hidroponik, Andi juga sedang menggemari aquaponik. Bahkan, belum lama ini, melalui akun Twitter-nya dia mengunggah video tengah membudidayakan tiram mutiara air tawar dalam sistem aquaponik.
Selain Hetifah dan Andoi, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Igansius Jonan pun sejak setahun lalu mulai bercocok tanam dengan hidroponik. Awalnya Jonan hanya mengisi waktu seusai pensiun dari jabatan menteri, tetapi ternyata hobi barunya ini sangat bermanfaat ketika terjadi pandemi seperti sekarang ini. Pada saat semua orang tidak bisa bepergian, Jonan pun tidak bosan karena ada kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.
Mantan Menteri Perhubungan itu pun kerap membagikan foto dan bercerita mengenai tanaman hidroponik di akun Instagramnya. Ajakan untuk di rumah saja pun sering dia lontarkan dengan foto saat sedang panen sayuran. Jonan ingin menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk tetap di rumah saja dan mulai mencari aktivitas seperti bercocok tanam. (Lihat videonya: Istana Para Raja di Wilayah Sulsel Berumur Ratusan Tahun)
Kebahagiaan Jonan pun tecermin saat masa panen tiba. Dengan latar instalasi hidroponiknya, dia tidak segan-segan bernarsisria memamerkan hasil panennya yang terlihat hijau segar itu.
"Tidak terasa sudah hampir sebulan sejak panenan hidroponik yang lalu. Minggu depan saya akan mulai panen kangkung dan dua minggu lagi akan panen sawi dan bayam. Senang juga work from home yang sudah berlangsung lebih dari sebulan ini sambil menunggu mengurus sayuran hidroponik di rumah," tulis Jonan dalam salah satu postingan Instagramnya. (Ananda Nararya)
Wakil Ketua Umum DPP Golkar Hetifah Sjaifudian misalnya punya alasan tersendiri mengurusi hidroponik, tanaman yang hidup tanpa media tanah. Selain untuk melepas penat dengan aktivitasnya sebagai politikus, dia memang ingin sayuran yang dikonsumsi keluarga merupakan sayuran organik. Alasan utamanya, dengan asupan sayur yang terjaga dari bahan kimia, kesehatan dirinya dan keluarga bisa lebih terjaga. (Baca: Inilah Tips Melawan Rasa Malas Beribadah)
Pastinya, dengan menanam sendiri, sayuran yang dihasilkan tentu terjamin dari pestisida. Karena itu dia lebih memilih tanaman hidroponik yang lebih mengandalkan air ketimbang obat kimia macam pestisida untuk pertumbuhannya.
"Kalau menggunakan tanah, belum tentu kita bisa menjaga lingkungan. Tapi kalau air sudah pasti terjaga terus. Biasanya tanaman hidroponik untuk menyemai beberapa jenis tanaman, setelah itu dipindah ke pot," ungkapnya.
Cara bercocok tanam lewat hidroponik memang mudah dan cepat. Persentase keberhasilannya juga cukup besar.
Hetifah bercerita, untuk satu pot kecil bisa panen bayam sampai tiga kali dalam dua minggu. Itu pula yang membuat Hetifah berbahagia. Bahkan dia kerap mencoba jenis-jenis baru tanaman hidroponik. Misalnya jenis cabai baru pernah membuatnya sangat penasaran. Karena itu dia begitu bersemangat saat melakukan percobaan menanam tanaman tersebut. (Baca juga: Masih Banyak Siswa Belum Miliki Gawai dan Kesulitan Sinyal)
"Ada semangat baru kalau pagi ingin cepat bangun untuk melihat perkembangannya. Misalnya daunnya sudah seperti apa dan lain-lain. Pastinya saya sangat senang ketika memanen jenis sayuran baru itu,” sambungnya.
Bagi Hetifah, kebahagiaan itu nyata terlihat dengan tanaman-tanaman hidroponiknya. Bahkan saat pandemi yang menyarankan masyarakat tinggal di rumah saja, dia pun tetap betah di rumah karena ada kesibukan yang menyenangkan di tengah adanya rapat-rapat virtual dari rumah.
"Rapat melalui Zoom buat pusing. Tapi, dengan melihat tanaman yang hijau, hati menjadi tenang dan adem," ujarnya.
Selain itu dengan aktivitas berkebun, secara tidak sadar Hetifah juga sudah melakukan aktivitas yang disarankan pemerintah untuk berjemur di pagi hari. Bahkan angkat-mengangkat wadah atau pot pun menjadi olahraga rutin yang dijalaninya hampir setiap hari. (Baca juga: 4 Jenis Olahraga Ini Efektif Turunkan Kadar Kolesterol)
Kini Hetifah sedang proses membangun green house di halaman rumahnya. Dia membuat instalasi pipa paralon berukuran cukup besar. Bahkan dia juga sudah bergabung dengan komunitas hidroponik di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Hetifah, mereka tidak ambil untung dari pembuatan instalasi hidroponik tersebut. Bahkan, selama bertanam, mereka mendampingi dirinya hingga menampung hasil panennya. Apa pun jenis tanamannya, itu akan ditampung karena dipastikan hasil panen memiliki kelebihan ketimbang sayuran yang ditanam di tanah.
"Kalau hasilnya banyak, dapat diserahkan kepada mereka. Pasti ada hitungan bisnisnya juga sehingga kita dapat keuntungan secara materi. Meski tidak banyak, itu cukup lumayan bagi sebuah hobi. Selain bisa memenuhi dapur, juga bisa menambah penghasilan," tuturnya.
Kebun sayur Hetifah sendiri rencananya akan dibuat 1.000 lubang tanam. Hetifah berharap, sayuran hasil panen hidroponiknya akan melimpah dan dapat bermanfaat untuk semua orang. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Sperma Berukuran Raksasa Berusia 100 Juta Tahun)
Selain Hetifah, ada politikus Partai Demokrat Andi Arief yang juga sudah lebih dahulu memiliki kebun hijau hidroponik. Bukan hanya hidroponik, Andi juga sedang menggemari aquaponik. Bahkan, belum lama ini, melalui akun Twitter-nya dia mengunggah video tengah membudidayakan tiram mutiara air tawar dalam sistem aquaponik.
Selain Hetifah dan Andoi, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Igansius Jonan pun sejak setahun lalu mulai bercocok tanam dengan hidroponik. Awalnya Jonan hanya mengisi waktu seusai pensiun dari jabatan menteri, tetapi ternyata hobi barunya ini sangat bermanfaat ketika terjadi pandemi seperti sekarang ini. Pada saat semua orang tidak bisa bepergian, Jonan pun tidak bosan karena ada kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.
Mantan Menteri Perhubungan itu pun kerap membagikan foto dan bercerita mengenai tanaman hidroponik di akun Instagramnya. Ajakan untuk di rumah saja pun sering dia lontarkan dengan foto saat sedang panen sayuran. Jonan ingin menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk tetap di rumah saja dan mulai mencari aktivitas seperti bercocok tanam. (Lihat videonya: Istana Para Raja di Wilayah Sulsel Berumur Ratusan Tahun)
Kebahagiaan Jonan pun tecermin saat masa panen tiba. Dengan latar instalasi hidroponiknya, dia tidak segan-segan bernarsisria memamerkan hasil panennya yang terlihat hijau segar itu.
"Tidak terasa sudah hampir sebulan sejak panenan hidroponik yang lalu. Minggu depan saya akan mulai panen kangkung dan dua minggu lagi akan panen sawi dan bayam. Senang juga work from home yang sudah berlangsung lebih dari sebulan ini sambil menunggu mengurus sayuran hidroponik di rumah," tulis Jonan dalam salah satu postingan Instagramnya. (Ananda Nararya)
(ysw)