Cara Menghitung Pekerjaan Pemasangan Plafon Rumah
loading...
A
A
A
Agus Kriswandi Basyari
Pitaloka Land
Pekan ini saya akan berbicara tentang pemasangan plafon rumah. Tulisan ini merupakan rangkaian pekerjaan setelah pemasangan keramik lantai. Pemasangan plafon merupakan tahapan pekerjaan yang bisa dilakukan berikutnya.
Plafon rumah adalah pembatas ruang-ruang rumah dengan rangka atap dan tap. Jenis plafon bisa berbeda tergantung bahan baku yang dipakai. Plafon yang umum digunakan masyarakat Indonesia antara lain plafon gribik yang terbuat dari anyaman bambu yang disusun sedemikian rupa, plafon tripleks, plafon berbahan baku GRC, dan plafon dari gipsum yang tengah digandrungi masyarakat saat ini.
Pada tulisan kali ini, pemasangan plafon akan berfokus pada jenis plafon berbahan baku gipsum. Pekerjaan ini memerlukan bahan baku antara lain papan gipsum dengan merek umum yang beredar di Indonesia adalah Jayaboard dan Elephant.
Biasanya papan gipsum berukuran 120 x 240 cm dengan ketebalan 9 mm. Bahan baku kedua adalah batangan besi yang disebut hollow. Hollow memiliki dimensi 4 x 2 cm dan 4 x 4 cm dengan panjang 4 meter per batang.
Bahan baku ketiga adalah bahan tambahan berupa kain kasa, paku beton, kompon, sekrup khusus gipsum, serta lis gipsum yang berfungsi sebagai penutup dan estetika.
Sebagai gambaran, pemasangan plafon akan mengacu pada ukuran rumah 36 m2 atau lebih umum tipe 36. Dengan demikian, volume, bahan baku, dan upah kerja dapat dihitung berdasarkan harga per satuan meter.
Pemasangan plafon berukuran 36 m2 membutuhkan gipsum sebanyak 13 lembar. Kalau di pasaran harga gipsum Rp55.000 per lembar, dibutuhkan biaya sebesar Rp715.000. Sementara kebutuhan hollow sebanyak 60 batang dengan harga satuan Rp23.000, sehingga biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1.380.000.
Untuk kebutuhan lain, penghitungannya yaitu 1 dus paku beton Rp80.000, sekrup gipsum 3 dus Rp150.000, lis gipsum 30 batang dengan harga per batang 14.000, maka jumlahnya Rp420.000. Selain itu, kompon gipsum sebanyak 10 kg dengan harga per kilogram Rp10.000, maka dibutuhkan biaya Rp100.000. Lalu, kain kasa penutup sambungan gipsum 2 rol seharga Rp40.000.
Dengan dimensi 36 m2, total seluruh biaya bahan baku sebesar Rp2.954.000. Adapun biaya upah kerja untuk tukang dengan penghitungan harga upah per meter Rp28.000 adalah senilai Rp1.008.000 untuk ukuran 36 m2.
Setelah menghitung bahan baku dan upah kerja, berikut cara sederhana memasang plafon. Pertama, ukur ketinggian plafon yang dikehendaki dari titik lantai. Kemudian, pasang rangka plafon hollow dengan membuat jarak dari rangka ke rangka plafon.
Lalu pasanglah papan gipsum, yang dilanjutkan dengan kelengkapan lain seperti kain kasa dan lis plafon menggunakan kompon. Demikian tulisan pada edisi kali ini. Semoga bermanfaat.
Pitaloka Land
Pekan ini saya akan berbicara tentang pemasangan plafon rumah. Tulisan ini merupakan rangkaian pekerjaan setelah pemasangan keramik lantai. Pemasangan plafon merupakan tahapan pekerjaan yang bisa dilakukan berikutnya.
Plafon rumah adalah pembatas ruang-ruang rumah dengan rangka atap dan tap. Jenis plafon bisa berbeda tergantung bahan baku yang dipakai. Plafon yang umum digunakan masyarakat Indonesia antara lain plafon gribik yang terbuat dari anyaman bambu yang disusun sedemikian rupa, plafon tripleks, plafon berbahan baku GRC, dan plafon dari gipsum yang tengah digandrungi masyarakat saat ini.
Pada tulisan kali ini, pemasangan plafon akan berfokus pada jenis plafon berbahan baku gipsum. Pekerjaan ini memerlukan bahan baku antara lain papan gipsum dengan merek umum yang beredar di Indonesia adalah Jayaboard dan Elephant.
Biasanya papan gipsum berukuran 120 x 240 cm dengan ketebalan 9 mm. Bahan baku kedua adalah batangan besi yang disebut hollow. Hollow memiliki dimensi 4 x 2 cm dan 4 x 4 cm dengan panjang 4 meter per batang.
Bahan baku ketiga adalah bahan tambahan berupa kain kasa, paku beton, kompon, sekrup khusus gipsum, serta lis gipsum yang berfungsi sebagai penutup dan estetika.
Sebagai gambaran, pemasangan plafon akan mengacu pada ukuran rumah 36 m2 atau lebih umum tipe 36. Dengan demikian, volume, bahan baku, dan upah kerja dapat dihitung berdasarkan harga per satuan meter.
Pemasangan plafon berukuran 36 m2 membutuhkan gipsum sebanyak 13 lembar. Kalau di pasaran harga gipsum Rp55.000 per lembar, dibutuhkan biaya sebesar Rp715.000. Sementara kebutuhan hollow sebanyak 60 batang dengan harga satuan Rp23.000, sehingga biaya yang dibutuhkan sebesar Rp1.380.000.
Untuk kebutuhan lain, penghitungannya yaitu 1 dus paku beton Rp80.000, sekrup gipsum 3 dus Rp150.000, lis gipsum 30 batang dengan harga per batang 14.000, maka jumlahnya Rp420.000. Selain itu, kompon gipsum sebanyak 10 kg dengan harga per kilogram Rp10.000, maka dibutuhkan biaya Rp100.000. Lalu, kain kasa penutup sambungan gipsum 2 rol seharga Rp40.000.
Dengan dimensi 36 m2, total seluruh biaya bahan baku sebesar Rp2.954.000. Adapun biaya upah kerja untuk tukang dengan penghitungan harga upah per meter Rp28.000 adalah senilai Rp1.008.000 untuk ukuran 36 m2.
Setelah menghitung bahan baku dan upah kerja, berikut cara sederhana memasang plafon. Pertama, ukur ketinggian plafon yang dikehendaki dari titik lantai. Kemudian, pasang rangka plafon hollow dengan membuat jarak dari rangka ke rangka plafon.
Lalu pasanglah papan gipsum, yang dilanjutkan dengan kelengkapan lain seperti kain kasa dan lis plafon menggunakan kompon. Demikian tulisan pada edisi kali ini. Semoga bermanfaat.
(yuds)