Pertumbuhan Ekonomi Melambat, BI: Dipengaruhi Permintaan Domestik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menerangkan, pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal tahun ini terutama disebabkan oleh penurunan permintaan domestik di tengah kinerja positif sektor eksternal. Hal ini imbas pandemi COVID-19 yang mulai merebak pada awal tahun 2020 di China dan menyebar ke berbagai negara hingga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2020.
Tercatat ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97% (yoy) pada triwulan I 2020, atau melambat dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 4,97% (yoy). Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, akan terus mencermati dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
"Ditambah serta secara konsisten memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujar Onny di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Dia merinci dari sisi pengeluaran, penurunan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2020 terutama dipengaruhi penurunan permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga tercatat 2,84% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja pada triwulan IV 2019 sebesar 4,97% (yoy).
"Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7% (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan," katanya
Sambung Onny menambahkan, respon stimulus Pemerintah melalui konsumsi Pemerintah yang tumbuh 3,74% (yoy) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24% (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19% (yoy).
"Dari sisi lapangan usaha (LU), perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi serta LU Transportasi dan Pergudangan dipengaruhi berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi COVID-19. Di samping itu, kinerja LU Pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan," pungkasnya.
Tercatat ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97% (yoy) pada triwulan I 2020, atau melambat dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 4,97% (yoy). Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan, akan terus mencermati dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
"Ditambah serta secara konsisten memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujar Onny di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Dia merinci dari sisi pengeluaran, penurunan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2020 terutama dipengaruhi penurunan permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga tercatat 2,84% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja pada triwulan IV 2019 sebesar 4,97% (yoy).
"Investasi juga tumbuh melambat sebesar 1,7% (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan," katanya
Sambung Onny menambahkan, respon stimulus Pemerintah melalui konsumsi Pemerintah yang tumbuh 3,74% (yoy) dapat menahan perlambatan permintaan domestik lebih dalam. Selain itu, ekspor neto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24% (yoy) dan impor yang mencatat kontraksi 2,19% (yoy).
"Dari sisi lapangan usaha (LU), perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya aktivitas LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi serta LU Transportasi dan Pergudangan dipengaruhi berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah untuk memitigasi COVID-19. Di samping itu, kinerja LU Pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan," pungkasnya.
(akr)