Indeks Global Positif, Semoga Nular ke IHSG di Dalam Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Founder and CEO Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto menyampaikan bahwa kondisi global market hari ini dalam situasi positif. Hal ini didukung berbagai indeks regional yang juga membaik pada saat yang sama.
"Kita lihat dari global indeks Dow Jones naiknya cukup signifikan 1,26 persen lebih, S&P juga demikian, kemudian regional juga mulai menghijau, Eropa juga positif," ujar Fendi dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (6/10/2020).
Fendi menambahkan, dengan adanya kabar baik ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap situasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tengah situasi pasca disahkannya RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Jadi, kita harapkan ini jadi sentimen positif bagi indeks di Jakarta atau IHSG di seputar kekhawatiran atas dampak negatif atau susulan penetapan RUU Cipta Kerja," kata dia. (Lihat grafis: Undang-undang Cipta Kerja Harus Jamin Pacu Ekonomi )
Dia menyebut, situasi market global yang membaik tidak hanya didukung dari kabar membaiknya kesehatan Presiden AS Donald Trump saja, tapi juga berkaitan dengan disetujuinya stimulus sebesar USD2,2 triliun pada pekan kemarin.
"Ini juga membuat investor saya pikir positif pada pagi ini sehingga akan sedikit mengimbangi terhadap kekhawatiran unjuk rasa maupun mogok kerja yang akan dilakukan pekerja. Sehingga, kita lihat bargaining hunting akan berpeluang terjadi dan berlanjut seperti penguatan kemarin," ucapnya. (Baca juga: Jubir Trump Ikut Terpapar COVID-19, Gedung Putih Jadi Cluster Corona )
"Hari ini akan berlanjut indeks berpeluang untuk menguji ke level psikologis kembali di 5.000 bahkan sampai 5.050 bisa teruji kembali dengan kondisi global maupun regional yang positif," sambungnya.
"Kita lihat dari global indeks Dow Jones naiknya cukup signifikan 1,26 persen lebih, S&P juga demikian, kemudian regional juga mulai menghijau, Eropa juga positif," ujar Fendi dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (6/10/2020).
Fendi menambahkan, dengan adanya kabar baik ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap situasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tengah situasi pasca disahkannya RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Jadi, kita harapkan ini jadi sentimen positif bagi indeks di Jakarta atau IHSG di seputar kekhawatiran atas dampak negatif atau susulan penetapan RUU Cipta Kerja," kata dia. (Lihat grafis: Undang-undang Cipta Kerja Harus Jamin Pacu Ekonomi )
Dia menyebut, situasi market global yang membaik tidak hanya didukung dari kabar membaiknya kesehatan Presiden AS Donald Trump saja, tapi juga berkaitan dengan disetujuinya stimulus sebesar USD2,2 triliun pada pekan kemarin.
"Ini juga membuat investor saya pikir positif pada pagi ini sehingga akan sedikit mengimbangi terhadap kekhawatiran unjuk rasa maupun mogok kerja yang akan dilakukan pekerja. Sehingga, kita lihat bargaining hunting akan berpeluang terjadi dan berlanjut seperti penguatan kemarin," ucapnya. (Baca juga: Jubir Trump Ikut Terpapar COVID-19, Gedung Putih Jadi Cluster Corona )
"Hari ini akan berlanjut indeks berpeluang untuk menguji ke level psikologis kembali di 5.000 bahkan sampai 5.050 bisa teruji kembali dengan kondisi global maupun regional yang positif," sambungnya.
(ind)