Terus Tambah Modal, Bank Jago Siapkan Rights Issue Kedua
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Jago Tbk menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) demi penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/Rights Issue) tahap kedua. Sementara aksi korporasi rights issue tahap pertama sudah dilakukan penyesuaian modal dasar.
"Pemegang saham telah setuju kedua agenda tersebut. Kami sangat mengapresiasi, terutama terkait rencana penambahan modal melalui rights issue tahap II. Hal tersebut menunjukkan tingginya komitmen pemegang saham dalam mendukung rencana strategis bank ini ke depan, sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam suatu ekosistem," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
(Baca Juga: Bank Jago Siap Luncurkan Layanan Berbasis Aplikasi Tahun Ini)
Bank Jago telah menuntaskan rights issue tahap I pada April 2020 senilai Rp1,3 triliun. Dana hasil penerbitan saham baru tersebut digunakan untuk menambah modal, meningkatkan skala bisnis, merekrut sumber daya manusia yang relevan dengan aspirasi bank dan investasi di bidang teknologi. Tambahan modal juga telah mendorong Bank Jago naik kelas ke kelompok Bank BUKU II.
Kharim menjelaskan perseroan mengejar daya saing tinggi dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan yang akibat pandemi Covid-19. Karena itu bank dituntut untuk terus memperkuat modal, meningkatkan skala usaha dan membangun infrastruktur teknologi yang mumpuni.
"Sejak Covid-19 kita lihat akselerasi teknologi dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kami tentu ingin menjadi bagian dari perubahan hidup masyarakat yang semakin digital. Kami beruntung memiliki investor yang sangat memahami bahwa bank berbasis teknologi itu perlu diperkuat dengan modal yang optimal," katanya.
(Baca Juga: BI Perbarui Aturan Soal Likuiditas Bank Umum dan Syariah)
Dalam RUPSLB juga dijelaskan jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham. Adapun detail informasi akan disampaikan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari regulator.
"Yang pasti, dana hasil rights issue tahap II ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan agar dapat memenuhi aturan modal minimum bank sebesar Rp3 triliun, membiayai ekspansi usaha, investasi di infrastruktur Teknologi Informasi dan pengembangan sumber daya manusia," katanya.
Lihat Juga: Bank Jago dan AIESEC Ajak Mahasiswa Bahas Tantangan Kepemimpinan Global dan Pengelolaan Keuangan
"Pemegang saham telah setuju kedua agenda tersebut. Kami sangat mengapresiasi, terutama terkait rencana penambahan modal melalui rights issue tahap II. Hal tersebut menunjukkan tingginya komitmen pemegang saham dalam mendukung rencana strategis bank ini ke depan, sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam suatu ekosistem," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
(Baca Juga: Bank Jago Siap Luncurkan Layanan Berbasis Aplikasi Tahun Ini)
Bank Jago telah menuntaskan rights issue tahap I pada April 2020 senilai Rp1,3 triliun. Dana hasil penerbitan saham baru tersebut digunakan untuk menambah modal, meningkatkan skala bisnis, merekrut sumber daya manusia yang relevan dengan aspirasi bank dan investasi di bidang teknologi. Tambahan modal juga telah mendorong Bank Jago naik kelas ke kelompok Bank BUKU II.
Kharim menjelaskan perseroan mengejar daya saing tinggi dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan yang akibat pandemi Covid-19. Karena itu bank dituntut untuk terus memperkuat modal, meningkatkan skala usaha dan membangun infrastruktur teknologi yang mumpuni.
"Sejak Covid-19 kita lihat akselerasi teknologi dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kami tentu ingin menjadi bagian dari perubahan hidup masyarakat yang semakin digital. Kami beruntung memiliki investor yang sangat memahami bahwa bank berbasis teknologi itu perlu diperkuat dengan modal yang optimal," katanya.
(Baca Juga: BI Perbarui Aturan Soal Likuiditas Bank Umum dan Syariah)
Dalam RUPSLB juga dijelaskan jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham. Adapun detail informasi akan disampaikan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari regulator.
"Yang pasti, dana hasil rights issue tahap II ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan agar dapat memenuhi aturan modal minimum bank sebesar Rp3 triliun, membiayai ekspansi usaha, investasi di infrastruktur Teknologi Informasi dan pengembangan sumber daya manusia," katanya.
Lihat Juga: Bank Jago dan AIESEC Ajak Mahasiswa Bahas Tantangan Kepemimpinan Global dan Pengelolaan Keuangan
(fai)