Kian Tajam, BI Catat Transaksi UMKM Lewat QRIS Capai 11 Juta
loading...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat selama pandemi hingga saat ini sudah ada sekitar 4,8 juta merchant yang menggunakan QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai kanal pembayaran digital. Sementara, volume transaksinya mencapai 11 juta kali dengan nilai mencapai Rp790 miliar.
"Capaian itu juga karena didorong biaya transaksi pemrosesan QRIS hingga akhir tahun yang masih kita bebaskan," ujar Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono, saat webinar di Jakarta, Kamis (8/10/2020). ( Baca juga:Yes, MIND ID Kini Punya Kuasa di Perusahaan Tambang Nikel Terbesar )
Realisasi penggunaan QRIS ini sebagai hasil langkah BI bekerja sama dengan K/L terkait dan industri dalam mendukung implementasi akselerasi digital UMKM, khususnya di masa pandemi saat ini.
Berbagai pengembangan model bisnis digitalisasi juga harus disertai dengan penyediaan akses modal yang memadai bagi UMKM. Hingga kini penyaluran kredit yang diakses UMKM baru berkisar sekitar 19-20% dari total kredit perbankan. (B aca juga:Pengamat Sebut PKS Bukan Oposisi Sejati, Ini Buktinya )
Modal yang cukup bagi UMKM dapat digunakan sebagai sarana dan prasarana yang terkait teknologi digital, sehingga akhirnya mendorong produktifitas UMKM. Oleh karena itu memanfaatkan inovasi permodalan UMKM karena perkembangan digitalisasi keuangan perlu diseimbangankan dengan aspek perlindungan konsumen seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.
"Berbagai masalah dan tantangan yang timbul karena berkembangnya modal digital ini maka pengaturan yang komperensif dan peningkatan literasi serta penyediaan penanganan yang efektif sangat diperlukan," ungkap Doni.
"Capaian itu juga karena didorong biaya transaksi pemrosesan QRIS hingga akhir tahun yang masih kita bebaskan," ujar Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono, saat webinar di Jakarta, Kamis (8/10/2020). ( Baca juga:Yes, MIND ID Kini Punya Kuasa di Perusahaan Tambang Nikel Terbesar )
Realisasi penggunaan QRIS ini sebagai hasil langkah BI bekerja sama dengan K/L terkait dan industri dalam mendukung implementasi akselerasi digital UMKM, khususnya di masa pandemi saat ini.
Berbagai pengembangan model bisnis digitalisasi juga harus disertai dengan penyediaan akses modal yang memadai bagi UMKM. Hingga kini penyaluran kredit yang diakses UMKM baru berkisar sekitar 19-20% dari total kredit perbankan. (B aca juga:Pengamat Sebut PKS Bukan Oposisi Sejati, Ini Buktinya )
Modal yang cukup bagi UMKM dapat digunakan sebagai sarana dan prasarana yang terkait teknologi digital, sehingga akhirnya mendorong produktifitas UMKM. Oleh karena itu memanfaatkan inovasi permodalan UMKM karena perkembangan digitalisasi keuangan perlu diseimbangankan dengan aspek perlindungan konsumen seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.
"Berbagai masalah dan tantangan yang timbul karena berkembangnya modal digital ini maka pengaturan yang komperensif dan peningkatan literasi serta penyediaan penanganan yang efektif sangat diperlukan," ungkap Doni.
(uka)
Explore More