Ingin Dapur Tetap Ngebul? Pelaku UMKM Harus Cepat Banting Setir ke Bisnis Daring
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan pendapatan yang amat tajam. Salah satu penyebabnya lantaran adanya pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi yang bertujuan memutus mata rantai penyebaran wabah tersebut.
(Baca Juga: Teten Dapat Perintah Langsung dari Jokowi Gara-gara Ekspor UMKM Baru 14,5% )
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengimbau kepada kelompok usaha itu untuk cepat beradaptasi menjalani bisnis secara daring . Karena terang dia, jika ingin terus menjadi wirausaha, mereka harus mengubah kebiasaan dari yang sebelumnya bertransaksi melalui tatap muka menjadi digital.
"Bagi UMKM, karena berpengaruh terhadap dapur mereka, tidak bisa menunda investasi, harus terus berusaha supaya dapur tetap ngebul," kata Teten dalam diskusi daring, Kamis (8/10/2020).
Dia menjelaskan, akibat pandemi ini transaksi di pasar daring atau e-commerce menunjukkan adanya peningkatan sebesar 26%. Namun sayangnya, kini jumlah UMKM yang melek digital angkanya masih terlalu kecil, yaitu hanya 13%.
(Baca Juga: Survei BI: 72,6% UMKM Omzetnya Turun Akibat Pandemi )
"Kami akan dorong terus, pendampingan, konsultasi secara online. Karena ini akan memberikan manfaat untuk membantu UMKM melakukan adaptasi dan inovasi bisnis. Kelebihan dari UMKM ini banting setirnya cepat," ujarnya.
Menurut dia, pandemi ini mengubah pola hidup masyarakat untuk lebih sering memanfaatkan teknologi dalam bertransaksi. Oleh sebab itu, mereka pun harus mampu mengikuti tren tersebut. "Ini saya kira pola konsumsi baru yang saat ini senang belanja di online," katanya.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
(Baca Juga: Teten Dapat Perintah Langsung dari Jokowi Gara-gara Ekspor UMKM Baru 14,5% )
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengimbau kepada kelompok usaha itu untuk cepat beradaptasi menjalani bisnis secara daring . Karena terang dia, jika ingin terus menjadi wirausaha, mereka harus mengubah kebiasaan dari yang sebelumnya bertransaksi melalui tatap muka menjadi digital.
"Bagi UMKM, karena berpengaruh terhadap dapur mereka, tidak bisa menunda investasi, harus terus berusaha supaya dapur tetap ngebul," kata Teten dalam diskusi daring, Kamis (8/10/2020).
Dia menjelaskan, akibat pandemi ini transaksi di pasar daring atau e-commerce menunjukkan adanya peningkatan sebesar 26%. Namun sayangnya, kini jumlah UMKM yang melek digital angkanya masih terlalu kecil, yaitu hanya 13%.
(Baca Juga: Survei BI: 72,6% UMKM Omzetnya Turun Akibat Pandemi )
"Kami akan dorong terus, pendampingan, konsultasi secara online. Karena ini akan memberikan manfaat untuk membantu UMKM melakukan adaptasi dan inovasi bisnis. Kelebihan dari UMKM ini banting setirnya cepat," ujarnya.
Menurut dia, pandemi ini mengubah pola hidup masyarakat untuk lebih sering memanfaatkan teknologi dalam bertransaksi. Oleh sebab itu, mereka pun harus mampu mengikuti tren tersebut. "Ini saya kira pola konsumsi baru yang saat ini senang belanja di online," katanya.
Lihat Juga: Diberdayakan oleh BRI, Petani Mangga Bondowoso Sukses Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
(akr)