Tiga Cara Angkasa Pura II Optimalkan Stimulus PSC di Lima Bandara
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) berkomitmen mengoptimalkan stimulus passenger service charge (PSC) yang diberikan pemerintah di Bandara Soekarno-Hatta, Kualanamu, Halim Perdanakusuma, Silangit dan Banyuwangi.
Stakeholder di lima bandara tersebut akan berkolaborasi agar stimulus ini dapat mengoptimalkan peran sektor penerbangan dalam mendukung perekonomian di tengah pandemi.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, stimulus PSC yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan oleh sektor penerbangan nasional guna mendorong perekonomian.
“Penerbangan sangat erat dengan industri lainnya, yaitu perjalanan dinas, perjalanan wisata, di mana juga secara tidak langsung berkontribusi terhadap bisnis UMKM di suatu kota tujuan dan mendorong perekonomian daerah. Karena itu, stimulus ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh PT Angkasa Pura II, maskapai dan stakeholder lainnya,” ujarnya dalam video virtual, Sabtu (24/10/2020).
( )
Dia menilai, pemberian kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus PSC ke lima bandara tersebut sudah tepat, karena pergerakan penumpang di lima bandara itu mencerminkan 75% total pergerakan penumpang di 19 bandara AP II.
Guna memanfaatkan stimulus tersebut, lanjut Awaluddin, AP II menjalankan tiga strategi. Pertama, memastikan ketersediaan slot penerbangan di bandara. Dalam hal ini, lima bandara yang termasuk di dalam skema stimulus PSC oleh pemerintah akan memastikan ketersediaan slot penerbangan yang dibutuhkan maskapai.
“PT Angkasa Pura II secara aktif berkoordinasi dengan maskapai. Apa yang dibutuhkan maskapai, akan kami upayakan bisa dipenuhi khususnya terkait dengan slot penerbangan. Misalnya, kami akan tetap membuka bandara jika ada penerbangan malam hari yang landing di luar waktu operasional yang diumumkan. Artinya, kami memastikan tersedianya slot bagi maskapai,” jelas dia.
Kedua, berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan rute dan destinasi. Menurut Awaluddin, harapan dari adanya stimulus ini adalah harga tiket pesawat menjadi lebih rendah sehingga merupakan momen yang tepat bagi bandara dan maskapai untuk membuka kembali rute domestik yang sempat ditutup di tengah pandemi.
Ketiga, berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan frekuensi penerbangan. Melalui stimulus PSC, tentunya dapat meningkatkan permintaan/demand terhadap penerbangan.
"PT Angkasa Pura II dan maskapai akan menganalisa kemungkinan rute domestik mana saja yang mengalami peningkatan untuk kemudian dapat ditambah frekwensi penerbangan di rute tersebut jika memungkinkan," paparnya.
( )
Adapun seiring dengan stimulus PSC dari pemerintah ini, diperkirakan pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat akan meningkat. Pada Oktober, diperkirakan penumpang di 5 bandara penerima stimulus PSC diperkirakan sebanyak 1,45 juta orang.
Setelah adanya stimulus PSC, penumpang diprediksi meningkat 20% pada November menjadi 1,74 juta orang. Kemudian perkiraan penumpang pada Desember dapat mencapai 2,5 juta penumpang atau meningkat 44% dibandingkan November.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang pada Oktober diperkirakan 1,15 juta orang, lalu pada November naik menjadi 1,35 juta orang, dan pada Desember kembali meningkat ke 1,93 juta orang.
Stakeholder di lima bandara tersebut akan berkolaborasi agar stimulus ini dapat mengoptimalkan peran sektor penerbangan dalam mendukung perekonomian di tengah pandemi.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, stimulus PSC yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan oleh sektor penerbangan nasional guna mendorong perekonomian.
“Penerbangan sangat erat dengan industri lainnya, yaitu perjalanan dinas, perjalanan wisata, di mana juga secara tidak langsung berkontribusi terhadap bisnis UMKM di suatu kota tujuan dan mendorong perekonomian daerah. Karena itu, stimulus ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh PT Angkasa Pura II, maskapai dan stakeholder lainnya,” ujarnya dalam video virtual, Sabtu (24/10/2020).
( )
Dia menilai, pemberian kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus PSC ke lima bandara tersebut sudah tepat, karena pergerakan penumpang di lima bandara itu mencerminkan 75% total pergerakan penumpang di 19 bandara AP II.
Guna memanfaatkan stimulus tersebut, lanjut Awaluddin, AP II menjalankan tiga strategi. Pertama, memastikan ketersediaan slot penerbangan di bandara. Dalam hal ini, lima bandara yang termasuk di dalam skema stimulus PSC oleh pemerintah akan memastikan ketersediaan slot penerbangan yang dibutuhkan maskapai.
“PT Angkasa Pura II secara aktif berkoordinasi dengan maskapai. Apa yang dibutuhkan maskapai, akan kami upayakan bisa dipenuhi khususnya terkait dengan slot penerbangan. Misalnya, kami akan tetap membuka bandara jika ada penerbangan malam hari yang landing di luar waktu operasional yang diumumkan. Artinya, kami memastikan tersedianya slot bagi maskapai,” jelas dia.
Kedua, berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan rute dan destinasi. Menurut Awaluddin, harapan dari adanya stimulus ini adalah harga tiket pesawat menjadi lebih rendah sehingga merupakan momen yang tepat bagi bandara dan maskapai untuk membuka kembali rute domestik yang sempat ditutup di tengah pandemi.
Ketiga, berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan frekuensi penerbangan. Melalui stimulus PSC, tentunya dapat meningkatkan permintaan/demand terhadap penerbangan.
"PT Angkasa Pura II dan maskapai akan menganalisa kemungkinan rute domestik mana saja yang mengalami peningkatan untuk kemudian dapat ditambah frekwensi penerbangan di rute tersebut jika memungkinkan," paparnya.
( )
Adapun seiring dengan stimulus PSC dari pemerintah ini, diperkirakan pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat akan meningkat. Pada Oktober, diperkirakan penumpang di 5 bandara penerima stimulus PSC diperkirakan sebanyak 1,45 juta orang.
Setelah adanya stimulus PSC, penumpang diprediksi meningkat 20% pada November menjadi 1,74 juta orang. Kemudian perkiraan penumpang pada Desember dapat mencapai 2,5 juta penumpang atau meningkat 44% dibandingkan November.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang pada Oktober diperkirakan 1,15 juta orang, lalu pada November naik menjadi 1,35 juta orang, dan pada Desember kembali meningkat ke 1,93 juta orang.
(ind)