Sri Mulyani Akan Kembali Pangkas Belanja Modal Rp50 Triliun

Jum'at, 08 Mei 2020 - 09:04 WIB
loading...
Sri Mulyani Akan Kembali Pangkas Belanja Modal Rp50 Triliun
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenleu) berencana untuk kembali memangkas belanja negara untuk penanganan pandemi virus corona. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenleu) berencana untuk kembali memangkas belanja negara untuk penanganan pandemi virus corona. Kali ini, pos belanja modal akan kembali dipangkas Rp 50 triliun.

Adapun anggaran itu berasal dari pemotongan belanja barang senilai Rp 52 triliun, yang diambil dari pemangkasan perjalanan dinas Rp33,7 triliun dan belanja barang Rp 18,2 triliun. Selain itu pos belanja modal juga telah dipangkas Rp42,6 triliun di tahun ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, belanja modal kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 158 triliun itu merupakan yang terendah, jika dibandingkan dengan 2019 maupun 2018 yang masing-masing Rp 180 triliun dan Rp184 triliun.

“Pemotongan Rp 95 triliun itu dalam, namun tadi bapak-bapak tanya apakah mungkin dipotong lagi? Mungkin. Kita sudah cadangkan pemotongan Rp 50 triliun lagi,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (8/5/2020).

Dia melanjutkan, pemotongan belanja tersebut untuk berjaga-jaga dari ketidakpastian penerimaan negara tahun ini. Pasalnya, pemangkasan belanja ini juga diperuntukkan untuk bantuan sosial dan dunia usaha.

"Ini jaga-jaga, baik penerimaan maupun belanja, terutama untuk bansos dan dukungan dunia usaha,” jelasnya.

Sambung dia, belanja barang pun telah dipangkas dalam APBN 2020, dari semula Rp337 triliun menjadi hanya Rp290 triliun. Ini juga merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir.

"Ini karena kami terus coba kendalikan berbagai perjalanan dinas dan paket meeting, sehingga sekarang sudah turun dan kita potong," imbuhnya

Diterangkan juga olehnya saat ini belanja yang sifatnya operasional dalam belanja barang sudah tak tersisa lagi, seperti perjalanan dinas. Sementara belanja untuk pemeliharaan gedung-gedung negara maupun aset lainnya sudah sangat menipis.

"Belanja barang dan perjalanan dinas sudah tidak ada yang tersisa dan belanja pemeliharaan sudah cukup tipis," tukasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)