Transisi Energi, Menteri Arifin Giatkan Kerja Sama Internasional

Rabu, 28 Oktober 2020 - 07:45 WIB
loading...
Transisi Energi, Menteri...
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah menekankan pentingnya peningkatan kerja sama internasional guna mendukung transisi energi. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah memicu penurunan ekonomi, menurunkan permintaan energi, serta mengurangi laju transisi energi bersih dan energi berkelanjutan. Nantinya, produksi energi harus disesuaikan dan peluang-peluang baru perlu terus diciptakan.

"Indonesia memiliki misi untuk beralih dari energi konvensional ke energi terbarukan. Untuk itu, Indonesia telah menetapkan target pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi, yang diamanatkan dalam Kebijakan Energi Nasional dan Nationally Determined Contribution yang diserahkan pada UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change)," ujar Arifin di Jakarta, Rabu (28/10/2020).

( )

Untuk mencapai target-target dimaksud, telah diimplementasikan aturan dan rencana aksi di berbagai sub-sektor, yang didukung pula oleh kegiatan pengembangan kapasitas dan penelitian-penelitian.

"Indonesia juga berupaya menerapkan metode yang lebih cerdas dalam bisnis energi, sehingga industri energi nasional siap bersaing dalam pasar global industri 4.0," katanya.

Arifin memaparkan lebih lanjut bahwa saat ini Indonesia tengah melakukan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan untuk jaringan ketenagalistrikan, menerapkan sistem manajemen energi untuk industri dan bangunan, juga mengembangkan proyek green fuel berbasis CPO yang ditargetkan siap berproduksi pada 2023.

Dia mengungkapkan, Indonesia saat ini sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung pertama di Cirata, di atas lokasi reservoir pembangkit listrik tenaga air yang ada.

"Kombinasi floating solar PV dan hydro bertujuan untuk mitigasi intermittent solar PV sekaligus memanfaatkan luas permukaan reservoir dari PLTA Cirata, dan tidak memerlukan pembebasan lahan," papar Arifin.

Untuk mendukung pembangunan rendah karbon, pemerintah Indonesia juga telah menerapkan berbagai program efisiensi energi, termasuk mandatory energy management dan Minimum Energy Performace Standards.

"Indonesia juga telah melakukan adopsi standar nasional sistem manajemen energi, yang secara bertahap akan menjadi standar nasional bagi industri," bebernya.

( )

Arifin mengungkapkan pentingnya peningkatan kerja sama internasional untuk mendukung pengembangan energi terbarukan. Pasalnya, kata dia, dalam pengembangan energi terbarukan kita tidak dapat berjalan sendiri mengingat kompleksnya tantangan transisi energi.

"Kerja sama internasional diperlukan untuk mendukung Indonesia menjadi mandiri serta lebih mampu dan berkualitas dalam persaingan industri energi global," pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1305 seconds (0.1#10.140)