Dukung Pengembangan Ekonomi, Pos Indonesia Perluas Kemitraan Agen
loading...
A
A
A
BANDUNG - PT Pos Indonesia (Persero) terus melakukan pengembangan jaringan Agen Pos di seluruh daerah di Indonesia dalam rangka mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.
VP Market Places and New Business Channel Makky Muhammad Makmur menyatakan, Agen Pos adalah solusi bisnis kemitraan Pos Indonesia dengan masyarakat. Pola kerja sama yang ditawarkan adalah kemitraan mandiri atau korporasi. Model ini memberi peluang bagi masyarakat membuka usaha baru.
"Konsepnya adalah mengajak masyarakat berwirausaha dalam rangka pemberdayaan ekonomi. Bermodal tekad kuat, masyarakat bisa berkecimpung di bisnis kurir bersama kami dengan konsep saling menguntungkan," jelas Makky Muhammad Makmur.
Menurut dia, pola kemitraan menjadi Agen Pos mandiri dikhususkan bagi perorangan. Syaratnya memiliki tempat strategis dan perangkat komputer lengkap dengan jaringan internet.
Sementara kemitraan Agen Pos konsep Bussiness to Business (B2B) diperuntukkan bagi perusahaan yang telah memiliki jaringan baik cabang atau ritel minimal 100.
"Agen Pos lebih banyak dipusatkan di kawasan bisnis, pusat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kawasan pertokoan, industri dan perumahan," beber dia.
Sejauh ini, kata dia, respons masyarakat bermitra menjadi Agen Pos cukup tinggi. Secara nasional, tercatat ada puluhan ribu mitra yang telah bergabung menjadi Agen Pos. Di Kota Bandung misalnya, jumlah Agen Pos telah mencapai 292 mitra. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Makky menjelaskan, pola kemitraan yang dibangun Agen Pos mengedepankan hubungan saling menguntungkan kedua belah pihak. Pos Indonesia, juga terus melakukan pembinaan kepada Agen Pos untuk tumbuh dan berkembang bersama. Diantara melalui pembinaan manajemen dan wirausaha. Mulai dari menggelar training kepada para agen.
Tujuannya agar ada upgrade knowledge terhadap produk atau selling skill. Pos Indonesia juga membantu mempromosikan para agen baik melalui brosur atau media digital. Sehingga agen pos semakin dikenal masyarakat.
"Manajemen juga melakukan kunjungan on the spot keagen pos, baik di tingkat kabupaten atau UPT atau pusat. Bahkan, jajaran direksi seperti bapak Direktur utama juga ikut melakukan kunjungan langsung. Itu sering kami lakukan untuk mendorong para Agen Pos," beber dia.
Sebagai apresiasi, Pos Indonesia beberapa tahun terakhir menggelar reward bagi Agen Pos yang mencapai target penjualan. Tahun lalu, Pos Indonesia memberangkatkan beberapa Agen Pos ke luar negeri melakukan perjalanan wisata.
VP Market Places and New Business Channel Makky Muhammad Makmur menyatakan, Agen Pos adalah solusi bisnis kemitraan Pos Indonesia dengan masyarakat. Pola kerja sama yang ditawarkan adalah kemitraan mandiri atau korporasi. Model ini memberi peluang bagi masyarakat membuka usaha baru.
"Konsepnya adalah mengajak masyarakat berwirausaha dalam rangka pemberdayaan ekonomi. Bermodal tekad kuat, masyarakat bisa berkecimpung di bisnis kurir bersama kami dengan konsep saling menguntungkan," jelas Makky Muhammad Makmur.
Menurut dia, pola kemitraan menjadi Agen Pos mandiri dikhususkan bagi perorangan. Syaratnya memiliki tempat strategis dan perangkat komputer lengkap dengan jaringan internet.
Sementara kemitraan Agen Pos konsep Bussiness to Business (B2B) diperuntukkan bagi perusahaan yang telah memiliki jaringan baik cabang atau ritel minimal 100.
"Agen Pos lebih banyak dipusatkan di kawasan bisnis, pusat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kawasan pertokoan, industri dan perumahan," beber dia.
Sejauh ini, kata dia, respons masyarakat bermitra menjadi Agen Pos cukup tinggi. Secara nasional, tercatat ada puluhan ribu mitra yang telah bergabung menjadi Agen Pos. Di Kota Bandung misalnya, jumlah Agen Pos telah mencapai 292 mitra. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Makky menjelaskan, pola kemitraan yang dibangun Agen Pos mengedepankan hubungan saling menguntungkan kedua belah pihak. Pos Indonesia, juga terus melakukan pembinaan kepada Agen Pos untuk tumbuh dan berkembang bersama. Diantara melalui pembinaan manajemen dan wirausaha. Mulai dari menggelar training kepada para agen.
Tujuannya agar ada upgrade knowledge terhadap produk atau selling skill. Pos Indonesia juga membantu mempromosikan para agen baik melalui brosur atau media digital. Sehingga agen pos semakin dikenal masyarakat.
"Manajemen juga melakukan kunjungan on the spot keagen pos, baik di tingkat kabupaten atau UPT atau pusat. Bahkan, jajaran direksi seperti bapak Direktur utama juga ikut melakukan kunjungan langsung. Itu sering kami lakukan untuk mendorong para Agen Pos," beber dia.
Sebagai apresiasi, Pos Indonesia beberapa tahun terakhir menggelar reward bagi Agen Pos yang mencapai target penjualan. Tahun lalu, Pos Indonesia memberangkatkan beberapa Agen Pos ke luar negeri melakukan perjalanan wisata.
(atk)