Tiga Tips Menjaga Bisnis UKM di Tengah Pandemi Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Corona membawa dampak besar di berbagai sektor, termasuk ekonomi. Namun, Paxel meyakini dampak ini juga dapat menjadi kesempatan untuk menciptakan peluang usaha sendiri yang bisa dimulai di masa sulit ini.
Secara umum, saat ini perilaku belanja masyarakat semakin mengarah ke online untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi transaksi offline. Hal ini bisa dilihat dari hasil riset Kantar pada Februari 2020, yang menunjukkan terjadi peningkatan aktifitas belanja online sebesar 32%.
Ini karena perubahan perilaku masyarakat yang mengurangi aktivitas di luar ruangan. CEO Paxel Bryant Christanto melihat permintaan akan frozen food dari beragam brand UKM belakangan ini semakin populer, terutama memasuki bulan Ramadhan.
“Terkait ketidakstabilan ekonomi yang belakangan dialami banyak pihak, gencarnya bisnis para pelaku UKM ini adalah peluang yang bagus untuk dijajaki. Memulai bisnis berskala kecil menengah, seperti berjualan makanan beku, bisa dilakukan dengan mudah asalkan kita mengerti caranya,” ujar Bryant di Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Paxel merangkum 3 tips untuk memulai dan mempertahankan bisnis UKM di tengah masa pandemi dari para mitra:
1. Inovasi Produk Berdasarkan Kebutuhan
Asri, pemilik usaha Jahitin.com, mengaku menjalankan bisnis dengan fleksibel setelah melihat kebutuhan persediaan masker dengan standar medis yang sempat langka. “Meskipun kami bukan produsen masker, kami coba untuk fleksibel dengan kebutuhan masyarakat sekarang,” ujar Asri.
Inovasi Jahitin.com ditambah penjualan online lewat Paxel Market, akhirnya membuat 300 mitra penjahit mereka tetap produktif memproduksi 3,000 masker per hari di masa pandemi Corona.
2. Perhatikan Standar Kualitas Produk
Terkait toko yang tidak bisa beroperasi, untuk tetap bisa berjualan, Bakso Ati Raja Makassar, mitra Paxel, menghadirkan paket ekonomis spesial bulan Ramadhan. “Meskipun ekonomis, kualitas bahan dan ukuran bakso tidak boleh berubah. Yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan produk di pasaran, bukan hanya mencari keuntungan,” ujar Honny selaku pemilik.
Secara umum, saat ini perilaku belanja masyarakat semakin mengarah ke online untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi transaksi offline. Hal ini bisa dilihat dari hasil riset Kantar pada Februari 2020, yang menunjukkan terjadi peningkatan aktifitas belanja online sebesar 32%.
Ini karena perubahan perilaku masyarakat yang mengurangi aktivitas di luar ruangan. CEO Paxel Bryant Christanto melihat permintaan akan frozen food dari beragam brand UKM belakangan ini semakin populer, terutama memasuki bulan Ramadhan.
“Terkait ketidakstabilan ekonomi yang belakangan dialami banyak pihak, gencarnya bisnis para pelaku UKM ini adalah peluang yang bagus untuk dijajaki. Memulai bisnis berskala kecil menengah, seperti berjualan makanan beku, bisa dilakukan dengan mudah asalkan kita mengerti caranya,” ujar Bryant di Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Paxel merangkum 3 tips untuk memulai dan mempertahankan bisnis UKM di tengah masa pandemi dari para mitra:
1. Inovasi Produk Berdasarkan Kebutuhan
Asri, pemilik usaha Jahitin.com, mengaku menjalankan bisnis dengan fleksibel setelah melihat kebutuhan persediaan masker dengan standar medis yang sempat langka. “Meskipun kami bukan produsen masker, kami coba untuk fleksibel dengan kebutuhan masyarakat sekarang,” ujar Asri.
Inovasi Jahitin.com ditambah penjualan online lewat Paxel Market, akhirnya membuat 300 mitra penjahit mereka tetap produktif memproduksi 3,000 masker per hari di masa pandemi Corona.
2. Perhatikan Standar Kualitas Produk
Terkait toko yang tidak bisa beroperasi, untuk tetap bisa berjualan, Bakso Ati Raja Makassar, mitra Paxel, menghadirkan paket ekonomis spesial bulan Ramadhan. “Meskipun ekonomis, kualitas bahan dan ukuran bakso tidak boleh berubah. Yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan produk di pasaran, bukan hanya mencari keuntungan,” ujar Honny selaku pemilik.