Resep Kemenperin Lezatkan IKM Pangan

Rabu, 18 November 2020 - 06:12 WIB
loading...
Resep Kemenperin Lezatkan...
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih menerangkan, Kemenperin lakukan langkah strategis dalam menumbuhkan IKM sektor pangan yang produktif, kreatif dan inovatif melalui kegiatan Food Camp. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya menciptakan wirausaha rintisan (startup) untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional karena imbas pandemi Covid-19. Langkah strategis yang dilakukan antara lain adalah menumbuhkan industri kecil menengah (IKM) sektor pangan yang produktif, kreatif dan inovatif melalui kegiatan Food Camp sebagai rangkaian agenda Indonesia Food Innovation (IFI).

“Food Camp IFI merupakan rangkaian program akselerasi bisnis bagi sektor IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk dan/atau proses dan berbahan baku utama sumber daya lokal agar siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta.

(Baca Juga: Kemenperin Mau Kawinkan IKM Pangan dengan Produk Lokal )

Ia menjelaskan, IKM pangan menjadi salah satu sektor usaha yang semakin tumbuh dan dinilai kian prospektif, seiring dengan banyaknya pelaku yang menjalankan bisnis tersebut, khususnya generasi muda. “Untuk membantu pengembangan startup di sektor pangan ini agar lebih berdaya saing, mereka perlu mendapat pendampingan oleh para pakar di bidang teknologi maupun bisnis,” tuturnya.

Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin menggelar kegiatan Food Camp IFI yang merupakan workshop penajaman ide bisnis IKM pangan untuk dituangkan ke dalam rencana bisnis dan rencana aksi peserta.

“Food Camp IFI yang dilaksanakan pada 19 Oktober - 25 November 2020 ini merupakan tahapan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kapabilitas, baik dari aspek teknis maupun bisnis, menuju IKM pangan modern. Para IKM ini akan dibina secara intensif dengan para pakar dan praktisi bidang pangan yang siap memandu serta membawa para pelaku IKM binaan tersebut untuk naik kelas,” papar Gati.

Peserta Food Camp IFI yang terpilih telah mengalami proses kurasi panjang. Tercatat, jumlah pendaftar pada website IFI mencapai 2.048 orang, sedangkan yang melengkapi dokumen administrasi sebanyak 780 orang. “Lalu, terdapat 142 pendaftar lolos kurasi administrasi dan setelah dilakukan kurasi inovasi, terpilih 84 pendaftar,” imbuhnya.

(Baca Juga: Tak Ingin Bonus Demografi Sia-sia, Manfaatkan untuk Jadikan IKM Lebih Modern )

Pada tahap berikutnya dilakukan kurasi bisnis yang menghasilkan 40 pelaku IKM terpilih untuk menjadi peserta Food Camp IFI. “Para peserta ini berasal dari berbagai daerah, di antaranya Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan sebagian besar berasal dari Pulau Jawa,” sebut Gati.

Sebanyak 40 IKM yang terpilih sebagai peserta Food Camp IFI terbagi menjadi dua kelompok kategori produk, yaitu Kategori Produk Antara (Intermediate Product) sebanyak 10 peserta, dan Kategori Produk Pangan Akhir (End Product) yang terdiri dari 30 peserta.

Peserta Kategori Intermediate Product adalah IKM pangan yang menghasilkan produk antara sebagai bagian rantai suplai industri pangan. Sedangkan, peserta Kategori end product merupakan IKM pangan yang menghasilkan produk olahan pangan untuk kebutuhan konsumen akhir.

“Agar para peserta bisa menjadi IKM pangan yang mandiri, kreatif dan inovatif, dua tema utama pembelajaran akan dibagikan kepada peserta Food Camp IFI, yaitu tema Food Business Creation dan Food Business Process Improvement,” ungkap Gati.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Drinktec 2025 Memacu...
Drinktec 2025 Memacu Lahirnya Inovasi Baru Industri Minuman dan Makanan Cair
Gotong Royong Atasi...
Gotong Royong Atasi Susut dan Sisa Pangan 2030
Peran Penting Startup...
Peran Penting Startup dalam Mengakselerasi Digitalisasi IKM
Kemenperin Fasilitasi...
Kemenperin Fasilitasi 31 IKM di TEI 2024, Cari Peluang Ekspor
Ekspor Perhiasan Melonjak...
Ekspor Perhiasan Melonjak 18,66 Persen, Nilainya Tembus Rp55,8 Triliun
Hadiri FGD Kemenperin,...
Hadiri FGD Kemenperin, Jababeka Cerita Tantangan dan Progres Dekarbonisasi
Kemenperin Buka 971...
Kemenperin Buka 971 Formasi CPNS, Dari Tenaga Teknis hingga Kesehatan
Meneropong Geliat Bisnis...
Meneropong Geliat Bisnis dalam Industri Waralaba di Indonesia
Cegah Perusahaan Nakal,...
Cegah Perusahaan Nakal, Legislator: TKDN IKM 40% Harus Diawasi Ketat
Rekomendasi
3 Kehebatan George Foreman,...
3 Kehebatan George Foreman, Sang Juara Dunia Tinju Kelas Berat Tertua
5 Rekomendasi Wisata...
5 Rekomendasi Wisata Gudungkidul untuk Libur Lebaran, Murah Meriah
Mudik Lebaran 2025,...
Mudik Lebaran 2025, Divre IV Tanjungkarang Tambah 5.632 Tempat Duduk di KA Kuala Stabas
Berita Terkini
Potret Pesona Pantura...
Potret Pesona Pantura dan Pansela, Jalur Non Tol yang Ingin Dihidupkan Kembali
6 menit yang lalu
Pertamina Patra Niaga...
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Bantuan Korban Banjir di Bandung
23 menit yang lalu
Danone dan PBNU Kolaborasi...
Danone dan PBNU Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
39 menit yang lalu
Fundamental Kuat, Pefindo...
Fundamental Kuat, Pefindo Pertahankan Peringkat Obligasi Lautan Luas
40 menit yang lalu
Rem Utang Jerman Blong,...
Rem Utang Jerman Blong, Ekonomi Zona Euro dalam Bahaya
1 jam yang lalu
Strategi Hilirisasi...
Strategi Hilirisasi Petrokimia Gresik Dorong Perekonomian Nasional
1 jam yang lalu
Infografis
Ini Cara DKI Jaga Stabilitas...
Ini Cara DKI Jaga Stabilitas Pangan Jelang Ramadhan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved