Menakar Keuntungan Investasi Telkomsel di Gojek

Kamis, 19 November 2020 - 22:23 WIB
loading...
Menakar Keuntungan Investasi...
Keputusan Telkomsel investasi di Gojek dinilai strategis. Bukan sekadar menguntungkan perusahaan, tetapi juga menjadi momentum penting meningkatkan ekonomi digital. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Keputusan Telkomsel investasi di Gojek dinilai strategis. Bukan sekadar menguntungkan perusahaan, tetapi juga menjadi momentum penting meningkatkan ekonomi digital nasional.

”Itu kan investasi tentunya yang diharapkan adalah keuntungan. Jadi manfaat bagi keduanya adalah keuntungan ekonomi,” ucap ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Bagi Telkomsel, khususnya, kata Piter akan bisa memperkuat ekosistem dari anak usaha BUMN Telkom itu. Dengan cara memanfaatkan jaringan yang sudah terbangun oleh Gojek. ”Sedangkan Gojek selain diuntungkan dengan masuknya dana segar dari Telkomsel juga bisa lebih memperluas lagi ekosistem,” terusnya.

(Baca Juga: Keputusan Telkomsel Masuk Gojek Dinilai Momentum yang Tepat )

Hal serupa diungkapkan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda. ”Pertama keuntungan Telkomsel tentu sangat besar mengingat Gojek bukan perusahaan digital ecek-ecek. Gojek sudah berhasil dapat dana dari perusahaan teknologi kelas dunia seperti Facebook, Google, Tencent, dan investor lainnya,” ujarnya.

Terlebih pengguna Gojek sangat besar dengan catatan sebanyak 38 juta pengguna aktif setiap bulannya di seluruh Asia Tenggara. ”Tentu menjadikan keuntungan bagi Telkomsel untuk memperluas produk teknologinya seperti LinkAja yang mungkin saja akan terintegrasi dengan layanan Gojek,” terus Nailul.

Selain itu terang dia, keputusan Telkomsel investasi di Gojek juga tentu atas restu dari induknya yaitu PT Telkom Tbk yang juga diapresiasi pasar. Faktanya saham Telkom langsung menjadi incaran investor setelah pengumuman investasi tersebut dirilis ke publik.

Seperti juga Telkomsel, Nailul menilai investasi tersebut juga memberikan keuntungan bagi Gojek. Masih mampu meraih pendanaan bahkan di tengah situasi pandemi.

”Investasi sebesar Rp2 triliun lebih bisa menjadikan “bahan bakar” korporasi. Selain itu, pengguna telkomsel di Indonesia kan sangat besar, benefit bagi Gojek untuk pengembangan aplikasinya,” ungkapnya.

Gojek bisa memaksimalkan pengguna layanan Telkomsel untuk kebutuhan ekspansi pengembangan bisnis Gojek. ”Industri digital dengan industri telekomunikasi memang cocok,” kata Nailul.

(Baca Juga: Bye Bye Strategi Bakar Uang, Gojek Dinilai Berhasil Usai Cetak Marjin Positif )

Kecocokan tersebut dirasa lebih strategis mengingat keduanya merupakan produk dalam negeri. Hal tersebut diharapkan akan membantu penguatan dan percepatan ekosistem ekonomi digital nasional.

Seperti diketahui, Gojek (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) menerima pendanaan terbaru sebesar USD150 juta atau setara sekitar Rp2,1 triliun dari Telkomsel seperti diumumkan pada Selasa (17/11).

Co-CEO Gojek Group, Andre Soelistyo dalam pengumuman resminya mengatakan, dana tersebut akan dimanfaatkan dalam memperkuat layanan digitalnya, mendorong inovasi dan produk baru, serta meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Kami sangat bangga bisa memperluas kolaborasi strategis dengan Telkomsel sebagai pemain terbesar di industri telekomunikasi. Kerja sama ini akan menjangkau ratusan juta masyarakat Indonesia, termasuk konsumen, mitra driver dan mitra UMKM supaya ikut andil menikmati manfaat dari ekonomi digital,” ujarnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.140)